Teknik pemasaran sendiri sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu. Namun, pemasaran video pendidikan baru muncul bersamaan dengan meningkatnya popularitas media. Kehadiran platform pemutar video seperti YouTube juga membantu dalam memuluskan teknik pemasaran.
Pasalnya, platform tersebut bisa membantu kita dalam membuat konten yang nantinya dapat ditayangkan ke lebih banyak orang. Di sisi lain, perubahan zaman juga menciptakan perbedaan besar di berbagai aspek, termasuk pemasaran.
Pemasaran yang awalnya hanya dilakukan secara verbal, kini sudah beralih menggunakan media video yang lebih menarik. Namun, kenapa kamu harus mulai menjalankan teknik pemasaran? Seberapa besar dampaknya bagi bisnis? Cek ulasan berikut ini.
Apa Itu Pemasaran Video Pendidikan?
Salah satu contoh video pendidikan untuk tujuan pemasaran yang paling sering kamu temui adalah konten “how to”. Konten ini biasanya mengajarkan tentang cara-cara melakukan sesuatu. Cara-cara yang diajarkan bisa berupa video memasak dan merakit barang portabel.
Selain konten “how to”, konten lain yang termasuk sebagai video pendidikan adalah memberikan ulasan atau informasi terkait produk yang membuat penonton ingin membeli produk tersebut.
Secara umum, manusia sendiri dibagi menjadi dua tipe belajar, yaitu tipe audio dan visual. Konten berupa video menggabungkan aspek visual dan audio yang dapat menarik perhatian kedua golongan itu sehingga membuat strategi pemasaran menjadi lebih efektif.
Visual video membuat penonton lebih mudah memahami informasi yang dibagikan karena sesuai dengan tipe belajarnya. Meskipun penonton adalah tipe belajar audio, visual video dapat membuat mereka memahami informasi lewat bahasa tubuh yang ditampilkan.
Karakteristik Pemasaran Video Pendidikan
Meskipun membuat video tampak menguntungkan bagi divisi pemasaran, membuat video yang tepat dan strategis tidak semudah ini. Kamu perlu menentukan subjek yang diinginkan penonton dan memikirkan cara untuk menyampaikannya. Setidaknya, sebuah video pendidikan harus memuat empat hal berikut.
- Menjawab Pertanyaan
Pelanggan atau calon penonton videomu adalah orang-orang yang sedang mencari informasi. Jadi, pastikan videomu dapat memberikan informasi lengkap mengenai subjek yang sedang ingin diketahui calon penontonmu.
Jika calon penontonmu kebanyakan ingin mengetahui cara membuat video Youtube, pastikan kontenmu menyebutkan segala hal yang dibutuhkan dan menjelaskan cara membuatnya, mekanisme membuat video di Youtube, dan sebagainya. Jika tidak bisa dijelaskan di satu video, buatlah beberapa video mengenai hal itu. Intinya, pastikan video pendidikanmu memaparkan suatu subjek sejelas mungkin.
- Membentuk Kepercayaan dan Otoritas
Melalui video pendidikan, kamu perlu memastikan bahwa perusahaan atau brand yang kamu wakili dikenal mumpuni untuk membawakan subjek atau topik yang kamu sajikan. Jika kamu sedang membuat video tentang content writing, pastikan kamu menyajikan materi sejelas mungkin yang membuat penontonmu percaya bahwa kamu ahli di bidang tersebut.
- Mudah Dipahami
Beberapa subjek bisa jadi sangat rumit. Tugasmu tentu adalah membuat subjek itu jadi lebih mudah dipahami oleh orang awam. Melalui konten video, orang biasanya akan jadi lebih mudah memahami topik atau pembahasan yang dimaksud.
- Fokus pada Informasi
Meskipun video pendidikan ini merupakan strategi pemasaran, cobalah untuk melupakan brand atau perusahaanmu sejenak. Tujuan awalmu adalah untuk memberikan informasi umum pada penonton. Kamu boleh menyisipkan logo di pojok video tanpa perlu menyebutkan namanya hingga membuat strategi pemasaranmu terlihat jelas.
Tips Membuat Pemasaran Video Pendidikan
Sebelum menjalankan kampanye pemasaran ini, tentukan dahulu tujuan dari pembuatan video pendidikan tersebut. Dengan begitu, kamu pun bisa mengemas konten video pendidikan itu secara mudah, agar lebih sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Setelah itu, ikuti beberapa tips berikut agar strategi pemasaranmu berhasil.
Buat Konten Bermanfaat
Untuk membuat konten bermanfaat, kamu perlu melakukan riset mendalam tentang siapa penontonmu dan masalah yang mereka hadapi. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menggali informasi gender, usia, dan status pembeli. Setelah itu cobalah untuk memahami keluhan mereka dari kolom komentar di media sosial dan website.
Setelah mengetahui topik yang mereka sukai, buatlah konten video dengan pembawaan atau presentasi yang disukai oleh usia dan gender sebagian besar penontonmu. Pastikan konten itu cukup menarik untuk dibagikan pada teman-teman mereka.
Fokus pada Kualitas
Meskipun tujuan dari pembuatan konten adalah untuk membantu penjualan, kamu perlu memperhatikan kualitas konten tersebut, mulai dari visual hingga materi. Video berkualitas akan menarik perhatian lebih banyak orang. Selain itu, video bagus akan berdampak bagus pula pada citra perusahaanmu sehingga orang-orang lebih percaya membeli produk dari perusahaanmu.
Pilih Gaya Sesuai Konten
Kamu bisa membuat video dengan orang yang menjelaskan atau berisi animasi bergerak. Meskipun kedua format itu sama-sama sah digunakan untuk konten video, nyatanya itu sebagian orang lebih menyukai salah satu format saja.
Penonton yang berada di rentang usia 40-50 tahun akan lebih menyukai format video dengan orang yang menjelaskan. Sementara subjek ringan akan terasa kaku jika disajikan dengan gaya orang sedang melakukan presentasi.
Jika memiliki bujet lebih, kamu bisa membuat animasi yang mewakili penampilan penonton di samping logo perusahaanmu. Itu bisa menciptakan keterhubungan antara mereka sebagai konsumen dan perusahaanmu.
Dengan pendekatan yang lebih ramah, pemasaran video pendidikan yang dipersiapkan dengan matang dan hati-hati bisa sangat efektif mendatangkan pelanggan baru untuk perusahaanmu.