Dalam lanskap teknologi yang terus berkembang, transformasi bisnis di era digital bukan lagi sekedar buzzwords, melainkan komponen penting dalam meraih kesuksesan. Terlebih lagi sejak pandemi Covid-19, dunia usaha dipaksa untuk beralih ke digital secara masif.
Perusahaan yang gagal menerapkan transformasi digital berisiko tertinggal dari kompetitornya. Pertanyaannya, bagaimana konsep transformasi digital dan mengapa hal ini sangat penting dalam lanskap bisnis? Tidak hanya itu, artikel ini juga akan menginformasikan beberapa tren inovasi terbaru dari transformasi digital di dunia usaha.
Apa itu Transformasi Bisnis di Era Digital?
Transformasi bisnis di era digital mengacu pada proses mengintegrasikan teknologi digital yang inovatif ke dalam semua aspek bisnis—mulai dari operasi sehari-hari, menghadirkan produk dan layanan baru, hingga pengambilan keputusan strategis.
Hal ini tidak hanya melibatkan peralihan dari instrumen analog ke digital tetapi juga, perubahan mendasar pada cara perusahaan beroperasi dan memberikan nilai kepada pelanggannya. Misalnya, e-commerce telah merevolusi model bisnis ritel tradisional dan munculnya layanan streaming telah mengubah cara masyarakat mengonsumsi media.
Dalam lanskap bisnis yang serba cepat dan terus berubah saat ini, transformasi digital telah menjadi sebuah kebutuhan, bukan pilihan, apalagi sekadar tren yang bisa kamu abaikan. Para analis memperkirakan investasi transformasi bisnis di era digital mencapai mencapai $2,3 triliun (2023) dan jumlahnya akan mencapai $3,4 triliun pada tahun 2026.
Mengapa Transformasi Digital dalam Bisnis Sangat Penting?
Sebagai seorang pebisnis, mungkin kamu bertanya-tanya mengapa transformasi digital dalam dunia usaha itu penting. Jika kamu penasaran, simak beberapa alasan utamanya di bawah ini:
- Perusahaan dapat meningkatkan pengalaman pelanggan—mulai dari pemesanan online, layanan pelanggan yang lebih responsif, hingga personalisasi konten, transformasi digital membantu meningkatkan kepuasan pelanggan.
- Transformasi digital dapat membantu perusahaan mengurangi biaya bisnis dengan mengotomatisasi proses hingga mengoptimalkan manajemen rantai pasokan. Menurut studi McKinsey, perusahaan yang sepenuhnya menerapkan DT dapat mengurangi biaya hingga 50%.
- Peningkatan produktivitas karyawan melalui alat kolaborasi online, perangkat lunak manajemen proyek, dan teknologi lainnya yang memfasilitasi komunikasi dan kerja tim.
- Transformasi digital membantu bisnis meningkatkan efisiensi dengan menyederhanakan operasi dan mengotomatisasi tugas-tugas rutin yang bersifat manual.
- Perusahaan yang mengadopsi teknologi digital dapat lebih fleksibel dan responsif terhadap perubahan pasar sehingga dapat bersaing secara efektif dengan kompetitor.
- Transformasi digital memungkinkan perusahaan mengumpulkan, menganalisis, dan memanfaatkan data dengan lebih efektif. Hal tersebut membantu perusahaan supaya menghasilkan pengambilan keputusan yang lebih baik dan ROI yang lebih tinggi.
Inovasi dan Tren Transformasi Bisnis di Era Digital
Saat ini, karena kita telah memasuki tahun 2024, penting untuk mengkaji kembali tren dan inovasi terkini terkait transformasi digital dalam bisnis. Berikut ini penjelasannya:
1. Adopsi AI dan ML
AI dan ML merupakan faktor pendorong dalam implementasi transformasi digital dalam dunia usaha. Mereka membantu perusahaan mengembangkan strategi komprehensif, bukan taktik sepotong-sepotong dari sistem dan proses yang terputus-putus.
Melalui AI dan ML, perusahaan dapat melakukan analisis data secara real-time. Hal ini membantu perusahaan meningkatkan daya tanggap terhadap perubahan perilaku dan peristiwa pelanggan serta membuat proses bisnis menjadi lebih efisien, termasuk operasional TI.
Teknologi AI dapat membantu perusahaan mengambil keputusan yang lebih baik dengan memberikan wawasan tentang perilaku dan pain point pelanggan. Di sisi lain, ML memungkinkan perusahaan menggunakan data untuk menciptakan pengalaman yang dipersonalisasi bagi pelanggannya dan mendapatkan keunggulan kompetitif.
Salah satu perusahaan di Indonesia yang sukses mengadopsi algoritma AI dan ML dalam upaya transformasi bisnis adalah Blibli. Perusahaan ini mengimplementasikan teknologi AI pada layanan purna jualnya sehingga produktivitas solusi retur instan mereka meningkat hampir 50%.
2. Lonjakan Migrasi Cloud
Cloud computing telah menjadi salah satu tren transformasi digital yang tumbuh paling cepat selama beberapa tahun terakhir. Menurut laporan McKinsey, sebagian besar perusahaan akan mengalokasikan 80% anggaran TI mereka untuk cloud pada tahun 2024.
Berikut ini beberapa alasan mengapa perusahaan kini berlomba-lomba memindahkan aset informasi digital mereka ke cloud computing:
- Penghematan biaya karena perpindahan ke cloud dapat menghemat anggaran untuk perangkat keras, perangkat lunak, dan biaya pemeliharaan.
- Cloud menawarkan infrastruktur elastis dan terukur yang memungkinkan perusahaan merespons perubahan dengan cepat.
- Kinerja perusahaan lebih bisa diprediksi dan konsisten dengan jaminan uptime hingga 99%.
- Cloud menawarkan perlindungan keamanan data yang lebih baik.
- Melalui cloud, perusahaan dapat lebih leluasa meningkatkan atau menurunkan skalabilitas tanpa perlu repot memperkirakan berapa banyak server yang dibutuhkan.
3. Penekanan pada Keamanan Siber
Dengan makin banyaknya perusahaan yang memindahkan data mereka ke cloud, privasi dan keamanan data menjadi perhatian yang signifikan. Oleh karena itu, tak sedikit perusahaan mulai berfokus pada keamanan siber serta mengambil langkah-langkah privasi dan keamanan data yang memadai.
4. Customer Data Platform (CDP)
Setiap interaksi yang dilakukan pelanggan/konsumen dengan suatu merek, menghasilkan data berharga, mulai dari klik awal di media sosial hingga pemesanan online. Nah, untuk menyatukan data ini sehingga menghasilkan gambaran tunggal yang mudah dipahami, banyak perusahaan yang beralih ke CDP.
CDP merupakan dasar transformasi digital karena memungkinkan Anda memperoleh nilai dari data pelanggan dalam jumlah besar, tanpa upaya rekayasa besar-besaran. Platform ini dirancang agar dapat menyatukan berbagai jenis teknologi seperti SEO, sistem manajemen konten, pusat panggilan, help desk, hingga CRM untuk kemudian menghasilkan satu customer profile yang terpadu.
Data ini kemudian dapat digunakan perusahaan untuk pengalaman pelanggan yang dipersonalisasi sekaligus menjembatani silo data pelanggan dalam perusahaan.
5. Blockchain
Transformasi bisnis selanjutnya yang kini menjadi topik perbincangan adalah penerapan blockchain di dunia usaha. Blockchain adalah rantai blok yang digunakan untuk menyimpan informasi dalam jaringan node yang terdesentralisasi. Selain itu, rantai berjalan secara otomatis menggunakan smart contract.
Begitu ada transaksi baru, data disalin ke setiap node sehingga semua peserta dapat melihat informasi yang sama secara instan di waktu yang bersamaan. Namun, blok tersebut tidak dapat diubah, artinya blok tersebut hanya dapat menambahkan transaksi baru daripada mengedit transaksi yang sudah ada.
Karakteristik tersebut menguntungkan penerapan blockchain dalam bisnis, di antaranya:
- Blockchain menciptakan tingkat kepercayaan yang sangat tinggi dalam transaksi peer-to-peer tanpa memerlukan perantara untuk memantau transaksi tersebut.
- Sifat blockchain yang terdesentralisasi menciptakan transparansi maksimum dalam setiap transaksi dalam rantai pasokan—mulai dari pengadaan bahan mentah dan produksi hingga distribusi dan penjualan produk akhir.
- Setiap transaksi dapat dengan cepat dan mudah dicatat dalam blockchain dengan biaya yang kecil.
- Ketika transaksi berjalan dengan cepat, bisnis dapat menyederhanakan fungsi bisnis lainnya dan meningkatkan produktivitas.
- Teknologi ini juga memungkinkan untuk menyimpan data dalam jumlah besar dan membaginya dengan orang lain hampir secara instan.
6. 5G dan IoT
5G dan IoT merupakan kombinasi yang kuat dalam mendorong efisiensi dan solusi inovatif di industri termasuk ritel, manufaktur, hingga real estate. Duo teknologi yang transformatif ini dapat menjadi kesempatan bagi para pemimpin bisnis untuk merencanakan dan memperkenalkan aplikasi dan layanan digital generasi baru.
5G menawarkan kecepatan hingga 100 kali lebih tinggi daripada 4G, tetapi dengan latensi rendah. Karakteristik dari 5G ini dapat membantu perangkat IoT untuk data dalam jumlah besar yang dapat dianalisis hampir secara real-time.
Kombinasi 5G dan IoT juga berguna untuk mengotomatiskan banyak tugas manual. Misalnya, perusahaan menggunakan sensor di gudang untuk memantau inventaris dan menyusun ulang persediaan secara otomatis sehingga meningkatkan efisiensi dan menurunkan risiko kehabisan stok.
7. Transformasi Model Bisnis Anything-as-a-Service (XaaS)
XaaS merupakan sebuah model yang memungkinkan individu dan bisnis dengan mudah memperoleh berbagai layanan terkait komputasi melalui internet dan remote access. Hal ini menjadikannya sebagai bagian integral dalam transformasi digital.
Terlebih lagi ketika COVID-19 melanda dan kerja jarak jauh menjadi sebuah kebutuhan saat ini, banyak perusahaan menyadari bahwa infrastruktur teknologi mereka tidak sesuai dengan standar yang ada. Hal inilah yang kemudian mempercepat dan memperkuat tren adopsi XaaS.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, tren dan inovasi transformasi bisnis di era digital tadi dapat diperkirakan akan membawa perubahan yang signifikan dalam dunia usaha. Mulai dari AI, ML, 5G, IoT, hingga XaaS. Dengan kemajuan ini, diharapkan perusahaan dapat menyederhanakan operasi, meningkatkan efisiensi, hingga pengalaman pelanggan.