Bulan Ramadhan dan Idulfitri menjadi momen menggeliatnya berbagai sektor industri, termasuk e-commerce. Tren belanja online yang semakin populer membuat pertumbuhan e-commerce terus meningkat setiap tahunnya. Kondisi ini tentu sangat menguntungkan bagi pelaku bisnis yang fokus di penjualan online.
Lalu strategi seperti apa yang cocok diterapkan agar penjualan semakin optimal? Simak penjelasan singkatnya di ulasan kali ini ya!
Bagaimana Pertumbuhan Jual Beli Online Pasca Idul Fitri?
Menjelang Idulfitri transaksi jual beli terus meningkat karena faktor Tunjangan Hari Raya (THR) yang sudah cair sehingga bisa lebih leluasa membeli kebutuhan. Namun, kondisi ini biasanya akan menurun pasca lebaran karena setiap orang akan kembali ke rutinitas harian seperti bekerja ataupun sekolah.
Mengacu pada data Statistik E-commerce 2022/2023 dari BPS, jumlah usaha e-commerce Indonesia di tahun 2022 adalah 2.995.986 (tumbuh sebesar 4,46%). Mayoritas produk yang diperjualbelikan adalah makanan dan minuman. Sementara itu, metode pembayaran yang paling banyak dipakai adalah COD atau tunai sebanyak 82,26%.
Uniknya, dari total 2 jutaan e-commerce ini, 95,17% menggunakan pesan instan dan 41,30% memanfaatkan media sosial sebagai media penjualan. Jadi, penjualan melalui marketplace justru lebih rendah dari media sosial dan pesan instan.
Sementara itu, mayoritas usaha e-commerce melayani pembelian offline dan online dan hanya sekitar 9,57% yang berjualan online saja. E-commerce diharapkan menjadi salah satu ujung tombak pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Riset Google, Temasek, Bain & Company dalam e-Conomy SEA 2023 memprediksi bahwa nilai ekonomi digital Indonesia terus meningkat. Di tahun 2025, prediksinya bisa lebih dari US$ 109 miliar (setara dengan Rp1.690 triliun). Dari angka tersebut e-commerce diprediksi mengantongi kontribusi terbesar yakni sekitar Rp.1.271 triliun.
Pertumbuhan jual beli online ini terjadi karena beberapa faktor seperti ketersediaan platform yang semakin banyak, opsi pembayaran yang beragam, hingga tren cashless dan promo menarik dari berbagai pihak seperti lembaga keuangan hingga marketplace.
Strategi Perusahaan untuk Mengoptimalkan Penjualan
Tren jual beli online yang terus meningkat tentunya harus dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku usaha. Ada beberapa strategi yang bisa kamu terapkan untuk bisnismu agar penjualan meningkat meskipun momen lebaran telah berlalu. Apa saja strategi yang dapat kamu pertimbangkan?
1. Evaluasi Penjualan Selama Ramadhan dan Lebaran
Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah evaluasi data penjualan sebelumnya yakni saat Ramadhan dan lebaran. Cari tahu produk mana saja yang menjadi favorit, paling laku, paling banyak review positif, hingga produk yang mendapatkan komplain.
Buat daftar yang berbeda agar evaluasi lebih mudah dilakukan. Kamu bisa memilih untuk menambah stok produk terlaris, meningkatkan promosi produk yang kurang laku, ataupun memberi perhatian ekstra untuk produk yang paling banyak mendapat komplain.
2. Buat Event Baru
Usai lebaran, biasanya daya beli masyarakat akan menurun. Kamu perlu mendorong calon pelanggan untuk tertarik pada produk dan melakukan pembelian. Salah satu caranya dengan mengadakan event baru. Jenis event-nya bisa bermacam-macam. Kamu hanya perlu menyesuaikan dengan kondisi perusahaan dan kebutuhan penjualan.
Misalkan saja, kamu bisa mencoba giveaway event untuk pembeli yang mau berbagi review produk yang pernah dibeli sebelumnya. Atau mungkin kamu juga bisa mengadakan giveaway bagi pengikut baru untuk mengenalkan produk. Opsi lain adalah flash sale event untuk produk terlaris dengan harga miring.
3. Diskon untuk Pembelian Setelah Ramadhan
Strategi lain yang bisa kamu gunakan untuk mengoptimalkan penjualan adalah memberikan insentif atau diskon khusus untuk pembelian kedua (setelah Ramadhan). Idealnya, kamu bisa memasukkan voucher diskon di dalam paket pesanan pelanggan sebelumnya. Tetapi kamu juga dapat mengaplikasikannya secara online.
Caranya dengan membuat pengumuman di media sosial terkait penawaran ini serta ketentuan yang berlaku. Misalkan jarak pembelian pertama dan kedua yang bisa disesuaikan dengan jenis produk. Pemberian diskon ini akan mendorong pelanggan baru maupun pelanggan setia untuk melakukan pembelian berulang.
4. Luncurkan Produk Baru
Gebrakan baru sangat diperlukan untuk meningkatkan penjualan, khususnya setelah lebaran usai. Tingginya antusias pelanggan selama Ramadhan dan lebaran perlu didorong agar tidak berhenti begitu saja. Salah satunya dengan merilis produk baru. Tentunya produk baru yang akan dirilis tidak boleh asal hanya karena mengejar momen pasca lebaran.
Buat keputusan bijak terkait produk baru. Kamu bisa mempertimbangkan produk yang benar-benar baru atau justru merilis varian baru untuk produk best seller.
Jika bicara soal biaya, maka merilis varian baru lebih terjangkau daripada produk baru. Terlepas dari pilihan mana yang kamu ambil, keduanya akan membantu menarik perhatian publik sehingga potensi penjualan meningkat.
5. Paket Bundling
Strategi lain yang bisa kamu pertimbangkan adalah membuat paket bundling. Setelah proses evaluasi, kamu akan mendapatkan daftar produk paling laris hingga penjualan paling sedikit. Nah, untuk mengoptimalkan penjualan keseluruhan produk, kamu dapat menggabungkan produk dengan penjualan rendah dengan item populer.
Pastikan membuat perhitungan untuk mendapatkan harga terbaik bagi paket bundling yang ditawarkan. Pilihan lain adalah menawarkan produk yang kurang laku sebagai free gifts untuk pembelian dengan nominal tertentu. Strategi ini akan membantu kamu menghabiskan stok sekaligus meningkatkan penjualan.
6. Memperpanjang Program
Selama Ramadhan atau lebaran mungkin kamu sudah mengadakan program tertentu dan hasilnya sangat positif. Daripada membuat program baru yang membutuhkan waktu serta biaya untuk riset, kamu bisa memilih untuk memperpanjang program yang sudah ada. Namun, pastikan untuk mengevaluasi terlebih dahulu dampak dari si program.
Lanjutkan program jika memang masih worth it. Pilihan untuk memperpanjang program ini sangat membantu kamu untuk meraih target pelanggan yang diinginkan.
7. Ubah Display Produk
Ramadhan dan lebaran punya ciri visual dengan simbol-simbol tertentu yang sangat khas. Tentu setelah Ramadhan dan lebaran usai, ada baiknya jika perusahaan segera mengganti display produk atau toko. Selain sudah melewati masanya, pergantian ini juga membuat suasana lebih fresh.
Pilihan lain adalah mengganti banner toko di e-commerce maupun toko online milik sendiri dan mengganti sesuai momen saat ini. Misalkan lebaran identik dengan silaturahmi, maka arus balik lebih cenderung pada keluarga yang kembali ke perantauan menggunakan kendaraan.
8. Buat Program Loyalty
Terakhir, kamu dapat mempertimbangkan untuk membuat program yang menguntungkan perusahaan sekaligus pelanggan. Contohnya seperti program loyalty. Dalam program ini, kamu bisa memilih memberikan rewards berupa point yang nantinya bisa ditukar menjadi potongan atau diskon, voucher khusus, ataupun produk sponsor.
Pilihan lainnya adalah menyematkan ketentuan tier atau level untuk setiap pelanggan. Semakin tinggi tier, maka semakin banyak pula benefits yang didapatkan seperti voucher gratis ongkir hingga free gifts misalnya.
9. Berikan Opsi Pembayaran Lebih Banyak
Metode pembayaran yang lengkap akan memudahkan pelanggan untuk menyelesaikan pesanannya. Kamu bisa memanfaatkan tren BNPL yakni pembayaran kredit menggunakan layanan paylater untuk menarik minat pelanggan. Selain itu, trend cashless di masyarakat juga perlu kamu perhatikan dengan menyediakan opsi pembayaran melalui e-wallet.
Kesimpulannya, kamu perlu menjaga momentum penjualan setelah Ramadhan dan lebaran agar penghasilan tetap stabil. Tidak hanya soal strategi yang tepat, perusahaan juga perlu memberikan value yang setara untuk meningkatkan engagement dan kepuasan pelanggan.
Ayo manfaatkan pertumbuhan e-commerce untuk mengembangkan bisnismu!