Digelar setiap tiga tahun sekali, World Water Forum (WWF) adalah forum akbar yang melibatkan World Water Council dengan negara tuan rumah. Forum ini menghadirkan platform unik sebagai tempat bagi komunitas air dan pembuat kebijakan penting untuk bekerja sama serta membuat progres jangka panjang terhadap tantangan air global.
WWF menyatukan peserta-peserta dari berbagai kalangan dan wilayah, termasuk politikus, institusi multilateral, sektor swasta, akademisi, serta masyarakat sipil. Untuk tahun 2024, Indonesia menjadi negara yang terpilih sebagai tuan rumah WWF ke-10.
Ingin tahu lebih lanjut seputar WWF ke-10 dan bagaimana Indonesia terpilih sebagai tuan rumahnya? Simak dalam berita kemanusiaan berikut!
Sekilas tentang World Water Forum Ke-10
Melalui BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), pemerintah Indonesia menyatakan bahwa WWF ke-10 akan digelar di Bali pada 18–25 Mei 2024. Forum internasional yang bertema “Water Share for Prosperity” ini menjadi tempat berkumpulnya 172 pemimpin negara.
WWF ke-10 akan mencakup tiga proses utama, yakni Tematik, Politik, dan Regional atau Kawasan. Ketiganya mengoordinasikan beragam upaya yang bertujuan mencari solusi dan aksi untuk melindungi air agar kemakmuran bersama bisa tercapai.
Bagaimana Proses Indonesia Menjadi Tuan Rumah World Water Forum Ke-10?
Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah dari forum internasional ini ketika pertemuan WWF ke-9 di Dakar, Senegal, pada 19 Maret 2022 berlangsung. Dalam penentuan kota yang menjadi tuan rumah WWF ke-10, Provinsi Bali bersaing dengan Roma, Italia. Bali berhasil terpilih karena memperoleh 30 dari 36 suara.
Sebelum pemilihan, Indonesia terlebih dahulu mengajukan diri sebagai tuan rumah saat pertemuan menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) dengan presiden World Water Council pada 25 Juni 2019. Kemudian, pada 12 Juli 2019, wakil dari Indonesia menunjukkan kembali keinginannya untuk menjadi tuan rumah WWF ke-10. Presiden World Water Council pun menerima permintaan Indonesia pada 24 September 2019.
Pada 18 Februari 2020, Indonesia menjadi kandidat tuan rumah secara resmi untuk WWF ke-10. Proses selanjutnya, kunjungan lapangan ke Jakarta dan Bali dilakukan oleh komite seleksi pada 6–10 Desember 2021. Setelah itu, Bali berhasil terpilih menjadi lokasi WWF ke-10 pada 19 Maret 2022.
Terpilihnya Bali merupakan bentuk kepercayaan dari masyarakat dunia atas komitmen dan kepemimpinan Indonesia dalam mengatasi isu air global. Selain itu, fakta uniknya, Indonesia menjadi negara Asia Tenggara pertama yang menjadi tuan rumah WWF.
Masyarakat dunia memercayai Indonesia sebagai tuan rumah WWF karena negara ini memiliki banyak pengalaman di bidang acara internasional, seperti Presidensi G20 Indonesia 2022 dan KTT ASEAN 2023.
Tak ketinggalan, terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah WWF ke-10 juga memberikan banyak keuntungan, antara lain,
- peningkatan pamor di kancah internasional,
- bertambahnya peluang masyarakat tanah air untuk menyuarakan masalah dan solusi terkait pengelolaan sumber daya air,
- terbukanya peluang kerja sama di bidang air dengan negara-negara maju,
- kemudahan untuk memperkenalkan kearifan lokal kepada masyarakat dunia, serta
- mendatangkan dampak positif untuk sektor pariwisata, UMKM, dan investasi.
Dalam WWF ke-10, Indonesia turut mengajak beberapa pihak untuk bekerja sama, yaitu Kementerian Luar Negeri, Kementerian PUPR, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Pemerintah Provinsi Bali.
Rencana Tindakan untuk Mengatasi Krisis Air Dunia
Krisis air merupakan salah satu berita kemanusiaan yang paling sering diangkat oleh masyarakat dunia. Pasalnya, setiap manusia di bumi membutuhkan air untuk bertahan hidup, baik untuk dikonsumsi, sanitasi, ataupun kegiatan rumahan dan bisnis.
Oleh karena itu, WWF akan membuat rencana tindakan untuk menangani krisis air lewat enam subtema diskusi, di antaranya adalah
- air untuk manusia dan alam,
- perlindungan dan pemakmuran air,
- pengelolaan dan pengurangan risiko bencana,
- keuangan untuk pengelolaan air yang berkelanjutan,
- diplomasi air dan kerja sama pemerintah, serta
- inovasi dan pengetahuan.
Peran Penting Pemerintah Lokal di World Water Forum Ke-10
Presiden Indonesia ke-7, Joko Widodo, menyampaikan peran Indonesia dalam mengatasi isu-isu yang berkaitan dengan air dalam pidatonya. Sebut saja, upaya konservasi air, mengupayakan ketersediaan air bersih dan sanitasi, menjaga ketahanan energi dan pangan, serta mitigasi bencana alam, seperti banjir dan kekeringan.
Indonesia juga mengajukan tiga ide dalam Ministerial Declaration, antara lain,
- Pusat Keunggulan untuk Ketahanan Air dan Iklim,
- Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu untuk Pulau-Pulau Kecil, serta
- Hari Danau Sedunia Sedunia sebagai resolusi baru PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa).
Selain itu, Indonesia turut berperan aktif dalam pengelolaan air berkelanjutan dan mengatasi permasalahan air.
Sekian berita kemanusiaan seputar Indonesia yang menjadi tuan rumah WWF ke-10. Tentunya, kesempatan ini sekali lagi menjadi hal yang membanggakan bagi Indonesia untuk menonjolkan eksistensinya di mata dunia.
Semoga dengan adanya WWF ke-10 pada Mei mendatang, para pemegang kekuasaan bisa segera menemukan solusi untuk krisis air global di masa kini.