Supaya kita bisa mendapatkan keuntungan selain dari pendapatan kita setiap bulannya, ada bagusnya kita melakukan investasi supaya kita bisa mendapatkan penghasilan tambahan. Sekarang ini, salah satu investasi yang paling populer adalah investasi reksadana. Pilihan ini sangat cocok bagi pemula yang ingin memulai investasi pertama mereka.
Pasalnya, tidak hanya relatif ramah bagi para pemula, produk investasi ini juga bisa dibilang populer dan relatif gampang dipahami daripada investasi lainnya yang membutuhkan pengalaman lebih banyak.
Melakukan Investasi Reksadana
Reksadana adalah sekumpulan dana yang diserahkan kepada pengelola kredibel, disebut dengan manajer investasi, untuk dijadikan modal dalam beragam produk, seperti saham, obligasi, dan bentuk produk finansial lainnya. Dalam proses, memilih seorang manajer investasi, Anda hendaknya mencari mereka yang berasal dari sebuah manajemen atau lembaga profesional.
Dalam reksadana, Anda cuma perlu menyetor sejumlah uang ke manajer investasi dari pihak bank dan penyedia asuransi lainnya di mana Anda bisa memilih atau membeli Reksadana yang Anda mau.
Cara Memulai Berinvestasi
Setelah tahu definisi dari investasi reksadana, sudah waktunya kita untuk mencoba caranya melakukan investasi ini untuk mencari keuntungan di masa mendatang. Seperti apa saja?
Kenali aneka macamnya
Di luar sana, ada banyak jenis reksadana yang bisa kita gunakan kalau kita mau berinvestasi. Contoh pertama adalah reksadana pasar uang. Dalam jenis ini, seluruh uang investasi akan dialokasikan pada produk-produk, seperti deposito berjangka, Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan obligasi.
Contoh berikutnya adalah reksadana pendapatan tetap, yaitu penempatan dana pada obligasi atau efek utang dengan jumlah minimal 80%. Dalam jenis reksadana ini, surat utang dan obligasi yang dipakai adalah obligasi pemerintah atau dari perusahaan.
Sementara itu, ada juga reksadana saham yang menempatkan dananya sebesar 80% ke beberapa efek saham berbeda, sementara 20% sisanya diberikan ke pasar uang.
Perhitungkan jangka waktunya
Sama seperti semua investasi, Anda juga harus tahu untuk berapa lama Anda ingin melakukan investasi di reksadana. Mengetahui jangka waktu investasi Anda sangatlah penting karena itu juga penting kaitannya dengan mengenali profil risiko dari investasi Anda. Sebagai contoh, untuk jangka waktu 1 sampai 3 tahun, Anda sebaiknya memilih reksadana pendapatan tetap.
Kalau untuk waktu yang lebih lama seperti 3-5 tahun, pilihlah reksadana campuran supaya tidak hanya bergantung pada pendapatan tetap Anda. Dan yang terakhir, pilih reksadana saham kalau Anda ingin berinvestasi selama lebih dari 5 tahun.
Pastikan izin dari OJK
Sayangnya, investasi juga tidak kebal dari penipuan. Oleh sebab itu, supaya Anda tidak menjadi korban penipuan, pastikan reksadana yang ingin Anda gunakan memiliki legalitas dan izin dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Selain reksadana itu sendiri, pastikan kalau manajer investasi Anda juga punya izin langsung dari OJK.
Dalam hal ini, Anda juga harus tahu beberapa ciri-ciri dari investasi bodong. Salah satunya adalah memiliki jumlah keuntungan yang sangat besar dan risiko yang sama besarnya. Ciri-ciri ini biasanya menjadi hal mencurigakan bagi para investor berpengalaman. Nah, Anda juga bisa menjadikan indikator tersebut sebagai perisai pertahanan dari penipuan reksadana.
Pahami isi prospektus
Perlu Anda ketahui bahwa investasi reksadana sendiri juga punya prospektus. Apa itu? Prospektus adalah sejenis buku manual yang bisa digunakan ketika Anda ingin melakukan investasi di reksadana. Buku ini mencakup semua informasi yang Anda butuhkan, seperti kebijakan investasi, perizinan, biaya investasi, manajer investasi, dan tata cara jual beli reksadana.
Dengan mengetahui isi prospektus, Anda bisa berinvestasi dengan memiliki pengetahuan dasar yang harus dimiliki semua investor. Dari pengetahuan tersebut, Anda akan lebih siap kalau Anda ingin berinvestasi sungguh-sungguh.
Ketahui profil risiko
Pada dasarnya, profil risiko adalah kemampuan seorang investor untuk menangani penurunan nilai pokok investasi supaya dia bisa mendapatkan potensi imbal hasil yang lebih besar di masa depan. Untuk bisa tahu apakah Anda tergolong investor yang agresif atau konservatif, Anda bisa mengisi kuesioner profil risiko yang selalu disediakan di setiap formulir pembukaan rekening bank. Dengan tahu profil risiko Anda, Anda akan lebih tahu bagaimana caranya untuk berinvestasi di masa mendatang.
Kesimpulan
Selama Anda mengikuti tata cara investasi reksadana yang benar, Anda bisa berinvestasi tanpa harus takut karena salah langkah dan sebagainya. Selamat berinvestasi!