Pertumbuhan ekonomi global sudah pasti akan mengalami pasang surut. Dalam era tertentu, mungkin perekonomian global akan mengalami banyak kenaikan. Sementara saat-saat lain, penurunan dapat terjadi. Hal inilah yang membuat para pebisnis harus jeli mencari dan merebut peluang investasi.
Bursa Efek Indonesia (BEI) selalu hadir dengan analisis cermat akan prediksi ekonomi Indonesia, di tengah gejolaknya perekonomian global. Tidak hanya itu, BEI juga memberitahu berbagai tantangan investasi yang harus diwaspadai oleh para pebisnis.
Menurut Pintor M.Nasution, Kepala BEI Perwakilan Sumut, perekonomian Indonesia akan tetap tangguh meskipun perekonomian global bergejolak. Tentu saja, ini harus diikuti prospek yang menjanjikan. Yang dimaksud dengan prospek menjanjikan adalah prospek yang mendorong tumbuhnya investasi.
Faktor lain yang dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah perbaikan konsumsi serta belanja rumah tangga. Misalnya: mulai bisa mengurangi pengeluaran yang tidak perlu. Banyak perusahaan yang kini menerapkan WFH (working from home atau bekerja dari rumah) atau hybrid working (setengah jumlah karyawan masuk kantor dan sisanya bekerja dari rumah). Tujuannya tentu saja untuk memangkas ongkos produksi.
Berbagai Tantangan Investasi yang Harus Siap Dihadapi Para Investor
Meskipun demikian, sebaiknya para investor tidak lengah. Masih banyak tantangan investasi yang harus dihadapi dan ditangani dengan tepat. Beberapa tantangan tersebut termasuk:
Resesi global.
Memang, resesi global bukan baru sekali terjadi. Namun, sebaiknya investor tidak menganggap enteng masalah ini. Resesi global selalu menyebabkan otoritas moneter di banyak negara mengambil kebijakan keuangan yang lebih ketat. Misalnya: bank sentra global meningkatkan suku bunga sebagai respon terhadap inflasi. Strategi ini sering diambil sebagai bagian dari usaha pemulihan ekonomi.
Krisis energi.
Jangan lupa, tidak selamanya kita punya sumber energi berlebih untuk kebutuhan sehari-hari. Apalagi, permintaan bahan bakar cenderung meninggi di negeri-negeri empat musim saat musim dingin. Dengan adanya pemanasan global dan ketidakstabilan cuaca, krisis energi bukan masalah yang bisa dianggap enteng.
Isu kesehatan seperti pandemi.
Pandemi seperti Covid-19 yang dimulai tahun 2020 sempat meruntuhkan perekonomian secara global. Banyak perusahaan tutup dan bangkrut dikarenakan pembatasan interaksi sosial secara langsung. Meskipun masih ada yang bisa berjalan berkat teknologi internet, hal ini belum tentu berlaku bagi seluruh perusahaan. Masalah kesehatan berbarengan dengan isu geopolitik juga berdampak pada kemajuan bisnis dan investasi.
Meskipun kita tidak pernah tahu waktu pandemi akan datang, tidak ada salahnya bersiap-siap. Salah satunya adalah memastikan asuransi kesehatan kita aman.
Menurut BEI, Ini Beberapa Peluang Investasi yang Layak untuk Dicoba:
BEI memproyeksikan bahwa pasar modal masih akan ramai. Untuk itulah, beberapa peluang investasi di bawah ini layak untuk dicoba:
Berbisnis dengan instrumen saham.
Ramainya pasar modal membuat berbisnis dengan instrumen saham bisa jadi pilihan peluang investasi. Apalagi, kini berbisnis saham tidak hanya dilakukan secara tradisional. Sudah banyak aplikasi digital terkait saham yang bisa digunakan. Baik pemula maupun profesional bisa sama-sama berbisnis saham dengan cara digital. Anda bisa melakukannya dari mana saja dan kapan saja.
Berbagai aplikasi digital saham dapat diunggah dan segera digunakan. Bahkan, ada yang tidak memerlukan modal awal terlalu besar. Cukup sekitar 100 hingga 300 ribu rupiah saja untuk memulai.
Menawarkan produk baru sesuai kebutuhan massa.
Dalam hidup, akan selalu ada tantangan baru yang harus dihadapi. Tidak hanya tantangan investasi, namun juga tantangan hidup lainnya. Bila seorang pebisnis dapat menemukan solusi dari masalah hidup tersebut, baik berupa produk maupun jasa, mereka dapat menjadikannya peluang bisnis baru. Bila solusi tersebut diminati banyak orang, maka akan semakin banyak investor yang rela menggelontorkan dananya untuk mendukung solusi tersebut.
Berbisnis dengan instrumen obligasi.
Selain saham, bisnis dengan instrumen obligasi juga masih banyak peminat. Obligasi juga sudah bisa menggunakan aplikasi digital. Namun, berbeda dengan saham, instrumen obligasi cenderung didominasi oleh obligasi dari pemerintah. Meski demikian, masih banyak yang berminat dengan investasi ini.Nah, inilah beberapa tantangan sekaligus peluang investasi yang dapat dicoba saat ini. Dengan cermat mengamati peluang dan berstrategi saat menghadapi tantangan, semoga para investor dapat melancarkan bisnis mereka. Investasi akan bertumbuh seiring ketekunan para investor.