Istilah “generasi milenial” merujuk pada banyak orang yang sering kali digambarkan senang hidup diperkotaan, berusia 20 tahun akhir dengan smartphone yang selalu menempel di tangan. Gaya hidup mereka pun sering diidentikkan dengan kopi dan menu sarapan telat yang mahal.
Selain lahir bersamaan dengan kemajuan teknologi, keuangan milenial juga identik dengan resesi, pandemi, inflasi, dan biaya hidup yang meroket. Meskipun sebagian besar generasi ini mampu menghasilkan lebih banyak uang daripada generasi sebelumnya, mereka tetap kesulitan meraih kekayaan.
Jika kamu adalah salah satunya, pelajari 10 tip manajemen keuangan berikut agar finansialmu tetap bisa terkontrol dan aman.
1. Buat Perencanaan
Gagal merencanakan sudah seperti merencanakan kegagalan. Meskipun terdengar klise, merencanakan keuangan juga sepenting merencanakan hidup. Bahkan, perencanaan hidup juga akan kacau jika manajemen uang tidak disertakan di dalamnya.
Tujuan itu bisa berjangka pendek maupun panjang. Tujuan jangka pendek contohnya liburan, membeli mobil, atau membeli laptop baru. Sementara itu, tujuan jangka pendek bisa berupa membeli rumah atau tabungan hari tua.
Baca juga: https://archiveindex.org/ingin-investasi-naik-2-kali-lipat-dalam-4-tahun-ini-tipsnya/
2. Kelola Bujet
Mengelola bujet dapat membantumu terhindari dari menghabiskan gaji hanya untuk membayar tagihan. Bagi sebagian besar orang, uang masuk sering kali habis untuk pengeluaran. Itu semua karena harga barang-barang yang terus meningkat berkat inflasi.
Mengelola bujet termasuk dalam mengatur keuangan milenial. Dari mengelola bujet, kamu bisa mengetahui pengeluaranmu selama seminggu hingga sebulan dan mengetahui kebiasaan jajanmu. Dengan begitu, kamu bisa mulai menghentikan pengeluaran yang tidak perlu.
Kalau kamu sering gagal dalam mengelola bujet karena sering memaafkan sifat boros diri sendiri, download aplikasi pengelolaan bujet sekarang!
3. Hindari Utang
Dengan inflasi yang terus meningkat, generasi milenial harus terbebas dari beban utang. Namun, hal ini bisa terasa sulit dengan semakin banyaknya perusahaan peminjaman uang dan membuatnya lebih mudah diakses melalui aplikasi.
Jika utang hanyalah untuk membeli tiket konser, membeli smartphone mahal, dan jalan-jalan ke luar negeri, hentikan kebiasaan itu segera. Berutang seharusnya hanya dilakukan untuk kebutuhan mendesak yang tidak terduga, seperti biaya operasi dan bencana alam.
Salah satu cara terbaik agar terhindar dari utang yang tidak terasa adalah berhenti menggunakan kartu kredit. Jika sudah terlanjur menggunakannya dan berutang, bayar tiap bulan dan jangan sampai terlambat.
4. Sisihkan Uang Setiap Bulan
Kebiasaan menabung memang harus ditumbuhkan sejak dini. Pasalnya, jika sudah terbiasa boros, akan sulit menumbuhkan kebiasaan baik ini. Jika sudah terlanjur, satu-satunya cara terbaik untuk menyisihkan uang adalah membuat rekening.
Mengatur keuangan milenial dengan menyisihkan uang bisa dilakukan dengan konsep sederhana, yaitu beri upah pada diri sendiri. Sebelum membayar tagihan, membeli kebutuhan bulanan, dan membayar biaya sekolah anak, sisihkan uang ke rekening tabungan. Untuk menghindari khilaf, lakukan debet otomatis tiap bulan ke rekening tersebut.
5. Alokasikan Uang Darurat
Selain menyisihkan uang untuk ditabung, setiap orang juga perlu menyisihkan pendapatan untuk kebutuhan darurat. Dengan begitu, tabungan masa tuamu tidak akan habis untuk dana ini.
Dalam mengelola keuangan, kamu bisa mengikuti rumus bujet 20/50/30. Tabung 20% pendapatanmu ke dalam rekening, gunakan 50% pendapatan untuk pengeluaran bulanan yang wajib dilakukan, dan sisihkan 30% untuk pengeluaran tak terduga.
Kalaupun nantinya dana 30% itu tidak digunakan, kamu bisa menambahkannya ke dalam tabungan hari tua. Digunakan atau tidak, menyisihkan uang tidak akan sia-sia. Selain bisa menambah nominal tabungan, kamu sudah terbiasa menabung dan menghindari sifat boros.
Jika menggunakan 50% dari pendapatan masih belum cukup untuk membayar kebutuhan bulananmu, kamu bisa menggunakan tambahan 30% untuk menutup kebutuhan itu dan menggunakan 20% untuk tabungan dan dana darurat. Intinya adalah menabung dan tidak menambah utang.
Baca juga: https://archiveindex.org/sudah-waktunya-investasi-jangka-panjang-buat-hari-tua-kita/
6. Atur Pengeluaran
Selain menabung, mengatur keuangan milenial juga meliputi mengatur pengeluaran. Hal ini untuk memastikan bahwa pengeluaran yang dilakukan tidak melebihi jumlah tabungan yang disimpan. Mengatur pengeluaran bisa membantumu memahami kebiasaanmu mengeluarkan uang. Dengan begitu, kamu bisa melakukan pengelolaan lebih baik.
Salah satu cara terbaik untuk mengatur pengeluaran adalah menanyakan pada diri sendiri tiap kali akan melakukan pengeluaran: apakah pengeluaran itu adalah kebutuhan atau keinginan.
Pengeluaran untk kebutuhan, seperti makanan, harus dilakukan segera karena akan mengganggu aspek kehidupan jika tidak terpenuhi. Sementara itu, pengeluaran untuk keinginan, seperti membeli tiket konser, bisa ditunda atau ditiadakan karena tidak membahayakan aspek kehidupan seseorang.
Jika mengeluarkan uang untuk memenuhi keinginan sulit dihentikan, pikirkan tentang rumah yang ingin dibangun dan masa tua ketika fisikmu sudah lemah untuk bekerja. Oleh karena itu, mengatur pengeluaran bisa dilakukan dengan mudah setelah memiliki tujuan menabung yang jelas dan terbiasa menyisihkan uang tiap bulan.
7. Lakukan Pengelolaan Uang Secara Otomatis
Setelah semua cara dilakukan, tip selanjutnya untuk mengelola keuangan milenial adalah melakukan semua pengaturan keuangan secara otomatis. Kamu harus mulai melakukan transfer otomatis pada tanggal tertentu dari rekeningmu untuk membayar tagihan bulanan, mencicil utang, dan memindahkan sejumlah uang ke rekening tabungan hari tua.
Jika bankmu tidak memungkinkan hal itu, kamu bisa memanfaatkan Saving Booster dari USAA. Tergantung besarnya uang di rekeningmu, USAA bisa secara otomatis memindahkan uang tidak lebih dari Rp100 ribu ke tabungan dua sampai empat kali seminggu.
8. Belajarlah Mengelola Keuangan
Sayangnya, pendidikan di sekolah tidak mengajarkan cara mengelola uang. Jika tidak belajar keuangan, bisnis, atau ekonomi, kamu juga tidak akan mempelajarinya di universitas. Pengetahuan ini hanya bisa dipelajari sendiri.
Cara terbaik untuk belajar keuangan adalah langsung terjun ke dunia tersebut. Ada banyak buku, kursus online, dan blog yang mengajarkan tentang keuangan yang bisa membantumu mengelola uang. Jika masih kurang mengerti dengan semua penjelasan itu, kamu bisa mencari mentor.
9. Berinvestasi
Generasi milenial yang terkenal dengan kebiasaannya mengeluarkan uang sudah menjadi perbicangan umum. Minum kopi di Starbuck dan menghabiskan ratusan ribu rupiah hanya untuk gengsi makan siang berkelas sudah menjadi rahasia umum.
Cara terbaik dalam mengatur mengatur keuangan milenial adalah menekan pengeluaran. Jika tidak bisa, kamu harus menemukan cara untuk memperoleh pendapatan lebih. Salah satu caranya adalah dengan berinvestasi.
Sekarang sudah ada banyak aplikasi investasi yang diawasi OJK, contohnya adalah Bibit. Di Bibit, kamu bisa memilih investasi sesuka hati dengan laporan yang transparan dengan nilai investasi mulai dari Rp100 ribu perbulan.
10. Atur Dana Pensiun
Siapa pun pasti menginginkan jaminan di hari tua. Jika atasanmu menawarkan dana pensiun sebesar satu miliar rupiah, jangan terburu-buru berpikir dana itu terlalu kecil. Pikirkan untuk memanfaatkan dana itu sebagai jaminan hari tuamu.
Kamu bisa menambah dana itu dengan 10% penghasilan bulananmu yang masih belum dikurangi pajak. Lakukan itu setiap bulan dan tambah nilainya saat usia sudah matang dan pengeluaran untuk keinginan tidak sebanyak sebelumnya. Jika rutin melakukan itu setiap bulan, bukan tidak mungkin nilai itu akan bertambah hingga enam kali lipat saat kamu sudah tua nanti.
Itulah 10 tip dalam mengelola keuangan milenial yang bisa kamu lakukan untuk jaminan di usia tua.