Tidak ada seorang pun yang ingin berutang. Namun, banyak yang akhirnya terjerat utang. Sebabnya bisa macam-macam, mulai dari kebutuhan hidup yang semakin tinggi, gaji yang tidak selaras inflasi, hingga generasi “sandwich” yang sulit menolak permintaan tolong dari keluarga sendiri.
Tidak hanya lewat teman atau saudara, kini banyak juga yang berutang lewat perusahaan, bank, hingga … pinjaman online atau pinjol. Nah, untuk pilihan terakhir, semoga yang dipilih pinjol yang legal di bawah izin OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Bila sudah terlanjur, ada cara pengelolaan utang dengan bijak, yaitu:
Hindari Membayar Biaya Minimum
Sudah terlanjur berutang di banyak tempat? Coba selesaikan dulu satu-persatu. Cara pertama adalah dengan menghindari membayar biaya minimum. Dahulukan biaya maksimum agar nominal utang cepat berkurang.
Bayar Utang Dengan Suku Bunga Tinggi Dahulu
Selain memperhatikan tanggal tenggat waktu pembayaran, bayar utang dengan suku bunga tinggi dahulu. Alasannya sama dengan alasan sebelumnya. Semakin cepat nominal utang berkurang, semakin baik. Cara ini juga dapat menghindari diri dari menambah suku bunga tinggi bila telat membayar.
Bila terlambat membayar utang dengan suku bunga tinggi, bisa dipastikan beban utang akan semakin menumpuk. Ini karena denda yang muncul menambah jumlah utang yang sudah banyak.
Hindari Membuat Utang Baru
Salah satu strategi pengelolaan utang yang paling sulit adalah menghindari membuat utang baru. Apalagi bila selama ini kita sudah terbiasa berutang. Meskipun bisa selalu membayarnya, sebaiknya jangan sampai terjebak membuat utang baru lagi.
Misalnya, sudah melunasi utang kartu kredit dari Bank A, tapi malah buka utang baru dengan menggunakan aplikasi pinjol.
Agar tidak terjebak membuat utang baru, kurangilah pemakaian aplikasi pinjol, meskipun yang legal. Bila sudah berhasil membayar semua utang di satu aplikasi pinjol, segera hapus keanggotaan di sana dan hapus aplikasi dari ponsel. Jangan sampai tergoda untuk membukanya lagi.
Kurangi Pengeluaran yang Tidak Perlu
Meskipun terdengar klise, namun strategi ini masih sangat perlu dilakukan. Pasalnya, pengeluaran terboros manusia bisa jadi berasal dari hal-hal kecil. Misalnya: setiap hari gemar jajan makanan kecil di minimarket. Meskipun hanya kecil-kecilan, bila dihitung per bulan, kita bisa kaget sendiri dengan jumlahnya. Ternyata bisa … banyak.
Pengelolaan utang termasuk mengurangi pengeluaran atau berbelanja yang tidak perlu. Misalnya: daripada terlalu sering makan di luar, lebih baik mulai belajar memasak. Hindari membeli pakaian baru bila yang lama masih bagus. Padukan dengan aksesoris murah yang cocok bila merasa bosan.
Selain itu, biasakan berjalan kaki bila jarak tujuan tidak terlalu jauh. Selain lebih sehat, kita ikut andil dalam mengurangi polusi udara di lingkungan. Kita juga tidak perlu mengeluarkan ongkos transportasi, yang berarti menghemat biaya.
Cari Pendapatan Tambahan
Ada kalanya usaha pengelolaan utang berimbas kepada pembiayaan kebutuhan sehari-hari. Meskipun sudah berusaha menghemat pengeluaran, ada kalanya kita tetap kesulitan saat harus menjalani berbagai kegiatan.
Misalnya, pergi ke kantor pun membutuhkan ongkos transportasi. Makan pun membutuhkan biaya, meskipun belum tentu di restoran mahal. Apalagi bila ada kebutuhan darurat lainnya, seperti obat bila jatuh sakit.
Mencari pendapatan tambahan merupakan solusi yang bisa ditempuh. Misalnya, meskipun sudah mempunyai pekerjaan tetap, kita dapat mengambil pekerjaan lepas (freelance).
Kini, banyak juga pekerjaan freelance yang bisa didapatkan melalui internet, terutama media sosial. Contoh: penulis konten, penerjemah lepas, fotografer, copywriter, hingga pengajar kursus bahasa asing.
Pendapatan tambahan juga dapat diperoleh dari tunjangan perusahaan. Misalnya: bila perusahaan memberikan THR (tunjangan hari raya, yang biasanya bisa dua kali gaji pokok bulanan), manfaatkanlah untuk membayar utang.
Pastikan juga menjaga kondisi kesehatan. Jangan sampai usaha mencari pendapatan tambahan membuat kita jatuh sakit. Yang ada, kita malah tambah mengeluarkan biaya untuk pengobatan. Selain itu, jangan juga terlena dan kembali boros, karena merasa akan mendapatkan uang lebih banyak.
Cek Rasio Kredit Terhadap Pendapatan Secara Berkala
Bagaimana cara kita mengecek rasio kredit terhadap pendapatan secara berkala?
Pertama, jaga dulu rasio utang kredit pada batas aman, seperti khusus kebutuhan sehari-hari. Hindari berutang demi gaya hidup. Kedua, manfaatkan aplikasi digital untuk mengecek sendiri rasio kredit. Cara ini dapat membantu menimimalisir utang dan mencegah potensi gagal bayar.
Selain itu, pengelolaan utang dengan cara ini dapat melihat tingkat risiko debitur serta rasio kredit terhadap pendapatan secara berkala. Aplikasi untuk mengecek rasio kredit terhadap pendapatan dapat membantu menentukan limit utang yang aman.
Sebenarnya, masih banyak lagi tips untuk pengelolaan utang. Kita bisa mencoba yang paling cocok dengan situasi dan kondisi kita saat ini. Yang pasti, kita harus bersabar dengan prosesnya. Jangan takut juga untuk meminta bantuan keluarga atau sahabat terdekat.
Yang pasti, sesudah melunasi semua utang, hindari berutang kembali dengan alasan apa pun. Rencanakan keuangan dengan bijak agar tidak lagi menunggak utang.