Era digital membuat semakin banyak pelaku bisnis yang memanfaatkan pemasaran influencer. Apalagi, banyak influencer yang tahu cara menggaet banyak target audience untuk menjadi followers mereka di media sosial. Otomatis, bisnis yang bekerja sama dengan mereka pun ikut mampu menjangkau para pengikut mereka.
Alasan Perusahaan Harus Mencoba Pemasaran Influencer
Pemasaran influencer atau influencer marketing adalah jasa yang berasal dari tawaran online influencer atau digital influencer untuk memasarkan sesuatu. Yang mereka pasarkan bisa berupa produk atau jasa dari perusahaan yang membutuhkan jasa mereka. Influencer pada dasarnya memiliki keahlian untuk mempengaruhi calon pembeli produk atau jasa yang mereka tawarkan.
Tujuan pemasaran dengan cara ini adalah meningkatkan pengenalan serta kesadaran publik akan brand. Lazimnya, influencer mempunyai koneksi emosional dengan para pengikut mereka. Makanya, banyak pebisnis yang memanfaatkan jasa influencer untuk mempengaruhi pengikut mereka agar tertarik membeli produk berupa barang atau jasa yang mereka promosikan.
Salah satu yang lazim dilakukan influencer adalah dengan membuat konten review produk di laman media sosial mereka. Konten bisa mereka posting di TikTok, YouTube, Instagram, hingga Twitter (atau X) serta Facebook.
Apa alasan pelaku bisnis banyak yang memanfaatkan jasa influencer? Brand awareness dan customer trust terbukti bisa terbangun dengan strategi ini. Beberapa alasan lainnya termasuk:
- Pada tahun 2021, pemasaran jenis ini telah berkembang menjadi 13,8 miliar dolar.
- Ada 5,78 dolar ROI yang dihasilkan lewat pemasaran influencer per satu dolar yang mereka habiskan.
- Pencarian di mesin pencari Google dengan kata kunci “influencer marketing” meningkat sebanyak 465% sejak 2016.
- Sebanyak 90% responden survei percaya bahwa bentuk pemasaran seperti ini efektif.
- Nyaris sebanyak 49% konsumen mengaku bergantung pada rekomendasi influencer untuk membeli sesuatu.
Contoh Jenis Pemasaran Influencer
Pengaruh influencer dalam memasarkan produk berupa barang atau jasa ternyata sangat besar. Makanya, banyak pelaku bisnis menempuh jalur digital marketing melalui jasa para influencer. Namun, seperti apakah jenis pemasaran influencer? Coba lirik contoh-contohnya di bawah ini sebelum memilih:
1. Mega influencer
Berdasarkan namanya, influencer ini mempunyai pengikut atau followers paling banyak di laman media sosial mereka. Minimal, pengikut mereka ada satu juta. Mega influencer lazimnya memiliki pengikut lebih banyak dari angka tersebut.
Mega influencer rata-rata figur publik yang sudah malang melintang cukup lama maupun yang baru namun cepat terkenal. Contoh: selebriti seperti aktor, musisi, model, dan masih banyak lagi. Sekali posting product review, biasanya tarif mereka cukup fantastis, yaitu sekitar 16 juta rupiah.
2. Macro influencer
Influencer kategori ini mempunyai pengikut atau followers sekitar 400 ribu hingga satu juta di laman media sosial mereka. Biasanya, influencer kategori ini adalah selebriti yang baru menanjak kariernya dan belum terlalu terkenal.
Tidak hanya artis baru, macro influencer bisa berupa pakar digital yang telah berhasil mengumpulkan pengikut secara signifikan. Namun, untuk yang satu ini, sebaiknya cek dahulu. Apakah pengikut mereka asli atau followers palsu, alias hasil membeli?
3. Micro influencer
Influencer ini berada di bawah macro influencer, dengan jumlah pengikut sekitar 1000 hingga 40 ribu followers di laman media sosial mereka. Produk yang mereka promosikan biasanya berupa niche products (produk khusus). Misalnya: produk grooming untuk hewan peliharaan.
Meskipun disebut influencer, mereka yang berada di kategori ini merasa bukan orang yang bisa mempengaruhi orang lain. Makanya, kadang mereka mau mempromosikan produk secara gratis di laman media sosial mereka. Tentu saja, apalagi bila produk tersebut juga mereka sukai atau pakai sehari-hari.
4. Nano influencer
Influencer kategori ini berada di bawah micro influencer. Jumlah pengikutnya saja paling tinggi 1000. Sisanya lebih banyak berada di bawah nominal tersebut.
Namun, karena produk mereka juga niche, biasanya pengikut mereka merupakan penggemar fanatik mereka sekaligus pencinta konten buatan mereka. Nano influencer juga cenderung punya gaya sendiri dalam mempromosikan produk, sehingga ciri khas mereka tetap ada meskipun produknya beda. Tapi bukan berarti mereka tidak bisa kompromi dengan keinginan klien.
Manfaat Pemasaran Influencer
Kini sudah banyak pelaku bisnis yang memanfaatkan jasa influencer untuk mempromosikan produk mereka. Apa saja manfaat dari pemasaran influencer? Inilah manfaatnya:
1. Meningkatkan kesadaran akan produk (brand awareness)
Peran influencer di sini adalah menggerakkan emosi pengikut mereka agar lebih sadar akan keberadaan dan manfaat brand yang ditawarkan. Kontennya harus menggugah mereka agar yakin bahwa produk Anda-lah sang juara.
2. Membantu meraih target audience produk dengan mudah
Tentu saja dengan catatan bahwa influencer yang dipilih mempunyai pengikut yang sesuai target pasar. Selain itu, karakteristik konten influencer yang bersangkutan juga harus cocok dengan produk yang mau dipromosikan.
3. Membuat influencer menjadi jembatan antara Generasi Milenial (Y) dengan Generasi Z
Menurut studi di Animoto, sebanyak 75% keputusan belanja Generasi Milenial dipengaruhi oleh media sosial suatu merk. Generasi Z sendiri saat ini merupakan 40% konsumen global. Pertumbuhan mereka berdaya belanja sebesar 143 milyar dolar. Kedua generasi ini dikenal paling aktif di media sosial.
4. Memberikan manfaat jangka panjang
Memanfaatkan jasa influencer bukan berarti akan langsung mendapatkan hasilnya. Persis SEO, ada manfaat jangka panjang yang baru akan dirasakan. Nikmati saja proses membangun relasi emosional dengan target audience – termasuk meraih kepercayaan mereka akan produk Anda.
5. Membangun kredibilitas kepercayaan
Menurut hasil riset digital, pengguna remaja yang terkoneksi dengan influencer sebanyak 70%. Sebanyak 60% dari mereka mengakui lebih suka menyimak review dari konten seperti YouTube atau TikTok daripada konten selebriti lewat TV konvensional.
6. Hemat dana
Iklan berbayar mulai dirasakan terlalu mahal bagi para pelaku bisnis. Makanya, mereka beralih ke influencer demi menghemat dana. Selain dapat bersaing secara digital di media sosial seperti YouTube, TikTok, dan Instagram, produk yang dipromosikan influencer dapat menaikkan ROI. Tentu saja, ini tergantung jenis influencer dan kesepakatan bisnis yang ada.
7. Membantu strategi content marketing
Kehabisan ide untuk content marketing? Influencer berpengalaman biasanya akan membagi ide-ide kreatifnya untuk mempromosikan produkmu di dunia maya.
8. Hemat waktu
Berbeda dengan iklan berbayar konvensional, pemasaran influencer dapat menghemat waktu. Tak perlu sering ketemu untuk rapat, influencer akan gesit membuat berbagai ide iklan dan menyebarkannya (reshare) ke saluran digital populer. Bahkan, influencer berpengalaman akan tahu jadwal tayang iklan digital paling strategis, berdasarkan kebiasaan pengikutnya.
9. Memberikan nilai (value)
Influencer membuat konten akan produk sebagai solusi masalah audience. Hal ini akan menggerakkan pengikutnya untuk tertarik membeli. Selama peka dengan kebutuhan pengikutnya, influencer juga akan menambah value pada produk yang mereka promosikan.
10. Cocok untuk berbagai jenis bisnis
Setiap influencer mempunyai kepakaran di bidang mereka masing-masing. Ada yang membahas kuliner, traveling, fashion, kesehatan, hingga produk grooming hewan peliharaan. Pilihlah influencer yang sesuai produk Anda.
Jadi, siap menempuh strategi pemasaran influencer?