Sering tergiur untuk membeli sebuah produk yang terlihat laku keras dengan segudang testimoni yang bernada positif? Sebelum bertransaksi, pastikan dahulu produk tersebut benar-benar berkualitas baik. Jangan sampai kamu tertipu akibat penjual menggunakan berita palsu untuk membuat dagangannya laris.
Sebaliknya, berita seperti ini juga bisa digunakan untuk menyerang atau menjatuhkan pihak lain.Lantas, apa sebenarnya berita palsu dalam pemasaran dan bagaimana cara mengetahuinya? Simak pembahasan berikut ini.
Berita Palsu dalam Pemasaran, Memangnya Ada?
Persaingan bisnis yang sengit mendorong pelaku usaha berlomba untuk membuat produknya menonjol dibandingkan milik kompetitor. Sayangnya, beberapa dari mereka memanfaatkan perputaran berita palsu supaya nampak lebih unggul.
Sebenarnya, apa yang dimaksud berita palsu dalam bisnis? Dirangkum dari laman Konsumen Cerdas, berita palsu adalah informasi yang beredar di tengah-tengah masyarakat serta dapat membawa dampak bagi sebuah brand dan manajemennya. Kita mengenalnya dengan sebutan hoax.
Keberadaan hoax sebetulnya sudah ditemukan sejak lama. Hanya saja, di era digital ini kabar palsu menyebar jauh lebih cepat ketimbang dahulu. Dalam sekejap, sebuah berita hoax bisa menarik perhatian banyak orang sehingga terus menyebar luas.
Angka penyebaran yang tinggi juga membuat orang cenderung menganggap informasi tersebut adalah benar.
Apakah Penggunaan Berita Palsu Melanggar Etika Bisnis?
Sebagian orang masih beranggapan bahwa penggunaan hoax adalah sesuatu yang wajar dalam bisnis. Pendapat tersebut dilatarbelakangi ketatnya persaingan usaha sehingga ingin produknya terlihat menonjol.
Akan tetapi, pelaku usaha seharusnya memahami etika dalam berbisnis. Etika ini merupakan aturan yang berhubungan dengan norma dan moralitas yang terkait dengan hukum, budaya, maupun agama yang diakui di lingkungan tertentu.
Dalam usaha meraih tujuan bisnis, pengusaha harus berpegang pada etika-etika tersebut. Meskipun sangat kompetitif, kegiatan usaha semestinya tetap menjunjung tinggi nilai kejujuran, kesejahteraan, integritas, dan nilai lainnya yang saling menguntungkan pihak-pihak terkait.
Seperti Apa Bentuk Hoax dalam Pemasaran?
Salah satu cara agar tidak termakan berita palsu dalam pemasaran tentu saja dengan mengetahui bentuk-bentuk yang umum dijumpai. Apa saja wujud hoax yang banyak beredar di tengah masyarakat? Berikut adalah informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber.
1. Menjual Produk Ilegal
Apa yang dimaksud dengan menjual produk ilegal? Misalnya saja, sebuah perusahaan menjajakan produk kecantikan dan kesehatan yang belum memiliki izin resmi. Demi meraih keuntungan, mereka mengklaim bahwa barang memiliki izin dan terbukti berkhasiat.
Lebih jauh lagi, promosi gencar dilakukan dengan menggaet publik figur dan influencer. Hal ini akan membuat keterangan palsu tentang produk tersebut cepat tersebar luas. Dengan keterlibatan tokoh tertentu dan promosi besar-besaran, tentu orang menjadi mudah percaya karena menganggap informasi dalam iklan valid. Mereka pun berpotensi menjadi korban dari hoax bisnis seperti ini.
2. Pemalsuan Data
Internet dan media sosial membuat kehidupan pribadi seseorang mudah diketahui oleh publik. Keadaan ini bisa dimanfaatkan oleh pelaku bisnis yang tidak jujur dengan mengambil foto atau data tokoh terkenal dan influencer untuk keperluan promosi. Padahal, tidak ada ikatan kerjasama di antara keduanya.
3. Klaim berlebihan
Hati-hati bila kamu tertarik pada produk-produk yang mengklaim khasiat paling unggul dan terbaik. Dilansir dari laman Glints, pernyataan seperti itu justru biasanya sulit dibuktikan. Klaim tersebut digunakan semata-mata untuk menarik perhatian konsumen.
Cara Mendeteksi Berita Palsu
Lantas, apa yang bisa kita lakukan untuk bisa mendeteksi berita palsu dalam pemasaran ini? Tidak dapat dipungkiri, pemasaran dengan strategi ini kian lihai sehingga kita makin kesulitan membedakan informasi keliru dengan yang sesungguhnya. Inilah kiat-kiat yang bisa kita lakukan untuk menghindari berita palsu pada umumnya.
1. Berpikir secara kritis
Biasakan diri untuk berpikir kritis. Jangan langsung percaya pada sebuah berita, apalagi langsung menyebarluaskan tanpa memeriksa fakta.
2.Waspada bila narasi bersifat provokatif
Berita palsu bertujuan untuk mendapatkan perhatian sebanyak mungkin. Salah satu cara yang kerap dilakukan adalah menggunakan bahasa provokatif. Misalnya saja dengan menjatuhkan pihak tertentu.
3.Periksa fakta dari sumber tepercaya
selalu periksa fakta dari sumber tepercaya. Jangan mudah percaya apalagi turut menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.
4. Periksa keaslian foto
Dalam sebuah iklan produk, kamu bisa mengecek kebenaran informasi dari foto. Misalnya, apakah benar influencer yang dipajang wajahnya benar-benar terlibat kerja sama dengan produk tersebut atau identitasnya hanya dicatut.
5. Mengikuti forum anti hoax
di forum seperti ini, para anggota biasanya banyak berbagi seputar tips dan pengalaman seputar berita palsu. Kamu bisa saling bertukar informasi supaya tidak tertipu pihak yang ingin menguntungkan diri sendiri.
Waspada sebelum membeli. Cari informasi yang valid sebanyak mungkin supaya tidak jadi korban berita palsu dalam pemasaran. Semoga bermanfaat dan selamat berburu produk incaranmu.