Sekarang ini, isu kesehatan mental tengah banyak diperbincangkan. Berbagai kanal ramai membagikan pengetahuan seputar topik tersebut untuk meningkatkan kesadaran publik.
Salah satu dampak positifnya adalah orang yang membutuhkan bantuan kini tidak perlu bingung harus menghubungi ke mana. Hal ini karena terdapat sejumlah penyedia produk dan layanan pendukung kesehatan mental.
Namun, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam pemasaran produk kesehatan mental. Apa saja aspek penting itu dan mengapa harus dipenuhi? Simak penjelasannya dalam artikel berikut.
Apa Sebenarnya Kesehatan Mental itu?
Dilansir dari laman Halodoc, kesehatan mental merupakan kondisi yang berkaitan dengan kejiwaan dan psikis seseorang. Jika kesehatan mental dalam keadaan baik, maka kita akan merasa tenang dan tentram.
Kondisi kejiwaan sendiri sangat dipengaruhi oleh kejadian yang dialami dalam kehidupan. Beberapa contoh, peristiwa yang dapat memengaruhi kejiwaan seseorang, misalnya kekerasan, perpisahan, dan depresi yang tidak segera diatasi.
Bila tidak ditangani dengan tepat, kondisi tersebut bisa berdampak pada cara seseorang dalam mengambil keputusan, mengelola stres, serta menjalin hubungan dengan orang lain.
Apa Itu Produk dan Layanan Kesehatan Mental?
Produk dan layanan kesehatan mental sendiri merupakan fasilitas yang disediakan untuk membantu meningkatkan kondisi kejiwaan seseorang. Media ini bisa berupa aplikasi telekonsul, layanan home visit, hingga produk perawatan diri yang diklaim bisa membantu penggunanya merasa tenang.
Dirangkum dari laman Kompas, fenomena ini berkembang pesat pada saat pandemi Covid yang lalu. Pada masa itu, orang tidak hanya berjuang menjaga kesehatan fisik tapi juga harus menjaga kondisi mental dari berbagai kejadian yang berpotensi mengguncang psikis.
Pandemi membuat layanan digital lebih dicari dari sebelumnya. Itulah sebabnya perkembangan fasilitas kesehatan mental yang ada saat ini menyediakan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan pertolongan.
Hal yang Harus Dipenuhi dalam Pemasaran Produk Kesehatan Mental
Agar tujuan edukasi mengenai mental health tercapai, pemasaran produk kesehatan mental perlu memperhatikan beberapa aspek. Selain itu, langkah-langkah pemasaran ini juga akan membantu produk meraih perhatian konsumen. Berikut uraiannya:
1. Membuka wawasan masyarakat
Syarat paling utama dalam pemasaran produk kesehatan mental adalah adanya unsur edukasi untuk masyarakat. Informasi harus akurat dan kredibel dan sedikitnya memberi pengetahuan tentang pengertian, gejala gangguan kejiwaan, serta perawatan yang bisa ditempuh.
2. Mengurangi stigma buruk
Saat ini, masih ada sejumlah stigma buruk yang dialamatkan pada penderita gangguan kejiwaan. Padahal, stigma tersebut bisa mendatangkan beberapa dampak negatif misalnya membuat penderita merasa malu dan putus asa sehingga tidak mau mencari bantuan profesional.
Beberapa stigma negatif yang masih dipercaya masyarakat diantaranya adalah menganggap gangguan jiwa disebabkan kurang iman, menilai orang dengan gangguan mental tidak bisa mandiri dan sukses, serta menyamakan gangguan mental dengan kondisi ‘gila’.
Dengan demikian, tugas pemasaran produk mental health adalah melakukan destigmatisasi. Salah satu caranya adalah dengan menyediakan informasi yang benar dari sumber yang kredibel.
3. Akses yang merata untuk siapapun
Pastikan produk dan layanan kesehatan mental bisa diakses oleh siapapun. Berbagai lapisan masyarakat dari lokasi berbeda dengan latar belakang ekonomi yang beragam harus mendapatkan kesempatan yang sama untuk memperoleh bantuan profesional.
4. Mengenali target audiens
Untuk bisa berinteraksi dengan baik, penyedia layanan harus memahami betul latar belakang target audiens.
Buat narasi yang sesuai dengan karakter mereka, misalkan dengan bahasa pergaulan sehari-hari. Cara seperti ini akan membuat orang merasa terhubung dengan produk dan layanan yang ditawarkan.
5. Memanfaatkan media sosial dan keberadaan komunitas
Gunakan media sosial agar promosi bisnis kesehatan mental milikmu bisa menjangkau banyak orang. Buat unggahan informatif secara teratur untuk membangun engagement.
Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan keberadaan sejumlah komunitas mental health. Fasilitasi berbagai aktivitas seperti forum diskusi sembari melakukan promosi.
6. Layanan konseling
Sediakan akses konseling untuk para pengguna. Konseling merupakan salah satu bentuk bantuan yang bisa memperbaiki kejiwaan seseorang.
Untuk platform online, sebaiknya sediakan jalan pintas khusus untuk fitur ini. Cara tersebut akan memudahkan konsumen untuk terhubung dengan dokter tanpa harus membuat janji secara manual.
7. Menjaga tingkat kepuasan konsumen
Selalu jaga tingkat kepuasan konsumen dengan meningkatkan kualitas produk dan layanan. Terus ciptakan fitur-fitur yang makin memudahkan pengguna dalam berkonsultasi dan melakukan pembayaran. Tidak ketinggalan, jangan lupa untuk berinteraksi dengan mereka secara tanggap.
Pengetahuan masyarakat yang meningkat tentang mental health memang sesuatu yang menggembirakan. Meskipun demikian, kita harus memastikan informasi yang didapat bersifat kredibel.
Untuk itu, pemasaran produk kesehatan mental memegang peran yang cukup penting untuk mengedukasi masyarakat. Selain untuk tujuan edukasi, pemasaran yang baik pada akhirnya akan membuat produkmu lebih unggul dari yang lain.
Semoga bermanfaat.