Dalam dunia modern, bisnis sosial menjadi jawaban untuk banyak masalah sosial dan lingkungan. Artikel ini akan membahas secara singkat tentang konsep bisnis ini dan bagaimana ia dapat menjadi agen perubahan sosial.
Pengertian
Social entrepreneurship atau bisnis sosial adalah sebuah usaha atau bisnis yang tidak hanya fokus pada pengembangan usaha untuk mendapatkan keuntungan, tetapi juga untuk mengatasi masalah sosial di lingkungan masyarakat.
Bisnis model ini berbeda dengan usaha tradisional pada umumnya yang hanya fokus pada keuntungan. Social entrepreneurship bisa memberikan solusi terhadap masalah yang terjadi di lingkungan dan masyarakat.
Sesuai dengan namanya, bisnis ini memang menjadikan tujuan sosial atau lingkungan sebagai inti dari usahanya. Karena itulah, keberlanjutannya tidak hanya diukur dari segi keuntungan, tapi juga seberapa besar dampak positif yang dihasilkan. Misalnya, mengurangi angka kemiskinan, mendukung pelestarian lingkungan, dan lain-lain.
Manfaat
Berikut ini beberapa manfaat social entrepreneurship yang layak kamu pertimbangkan jika ingin mencoba membangun bisnis.
1. Menciptakan kesempatan kerja
Bisnis ini menciptakan kesempatan kerja terutama untuk masyarakat yang kurang beruntung. Hal ini dapat mengurangi angka pengangguran.
2. Menyelesaikan masalah sosial
Karena misinya yang memang untuk memecahkan isu sosial, bisnis ini dapat membantu menyelesaikan permasalahan sosial maupun lingkungan yang biasanya sulit untuk diselesaikan.
3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Dengan menciptakan lapangan pekerjaan baru, bisnis ini juga mendorong masyarakat untuk membelanjakan pendapatan mereka pada bisnis lokal. Hal ini membantu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
4. Mengurangi angka kemiskinan
Proyek keuangan atau usaha sosial seperti skema mikro kredit atau bank komunitas dapat membantu masyarakat mengurangi angka kemiskinan. Pasalnya, skema ini memungkinkan masyarakat yang paling membutuhkan untuk mendapatkan pinjaman, misalnya para wanita atau masyarakat miskin.
Tantangan dalam Pendiriannya
Meskipun memiliki banyak manfaat positif, bisnis ini juga memiliki beberapa tantangan tersendiri dalam pendiriannya. Jika kamu berminat untuk membangun bisnis bersifat sosial seperti ini, maka persiapkan diri untuk menghadapi tantangan berikut ini:
1. Kepemimpinan
Salah satu tantangan bisnis sosial adalah masalah kepemimpinan. Pemimpin dalam bisnis ini harus mengutamakan nilai dan visi sosial. Jika mengutamakan profit atau keuntungan maka manfaat sosial yang didapatkan juga tidak akan signifikan.
2. Strategi
Strategi bisnis harus berjalan sesuai dengan tujuan awal perusahaan. Selain itu, bisnis seperti ini harus selalu kreatif dan inovatif ketika menyebarkan produk perusahaan agar tidak kalah bersaing dengan bisnis tradisional yang mengutamakan keuntaungan.
Selain itu, sangat penting bagi bisnis seperti ini untuk bekerja sama dengan organisasi masyarakat. Tujuannya adalah kerjasama yang mengutamakan penyelesaian masalah sosial dapat dibangun dengan baik.
3. Struktur
Meskipun berbeda dari bisnis tradisional yang mengutamakan keuntungan, bisnis sosial tetap harus memiliki struktur manajerial yang jelas. Hal ini penting untuk memastikan bahwa bisnis tetap dapat terlaksana secara profesional.
4. Sistem
Sama seperti bisnis lain pada umumnya, jenis bisnis ini juga membutuhkan sistem yang kokoh dan terstruktur. Hal ini penting agar keputusan bisnis yang diambil tidak merugikan usaha dan dapat bertahan lama.
Langkah Mengembangkan Bisnis Sosial
Jika kamu sudah mantap ingin membangun bisnis yang mengutamakan kepentingan sosial, maka berikut ini beberapa langkah yang perlu kamu lakukan.
1. Menentukan misi dan tujuan
Pertama, tentukan terlebih dahulu misi dan tujuan sosial yang ini kamu capai. Hal ini akan menjadi panduan saat mengambil keputusan operasional maupun strategis.
2. Membangun model bisnis
Berikutnya, kembangkan model bisnis yang bisa bertahan dan berkelanjutan secara finansial. Kamu harus menentukan bagaimana kira-kira bisnis tersebut dapat menghasilkan pendapatan yang dapat memenuhi kebutuhan operasional sekaligus memberikan dampak positif pada sosial dan lingkungan.
3. Kemitraan
Kamu juga perlu memikirkan organisasi atau institusi apa saja yang bisa kamu ajak kerja sama nantinya. Upaya membangun kemitraan ini penting untuk mendukung pertumbuhan bisnis sekaligus memperluas dampak sosial.
4. Mengukur dan mencatat dampak positif
Terakhir, kamu juga harus membuat sistem pengukuran dan pelaporan dampak sosial yang berhasil dibuat. Hal ini penting untuk mengevaluasi dan memantau perkembangan bisnis tersebut. Jadi kamu bisa selalu mengubah atau memperbaiki hal-hal yang perlu diperbaiki agar bisnis dapat bertahan dan terus berkembang.
Sesuai istilahnya, bisnis sosial memang tidak hanya fokus pada keuntungan finansial saja. Bisnis jenis ini memiliki tujuan besar sebagai agen perubahan sosial atau lingkungan. Dengan menjalankan dua tujuan utama ini secara bersamaan, sebuah bisnis yang berfokus pada kepentingan sosial akan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Di dunia bisnis yang terus berkembang seperti sekarang ini, kontribusi sosial yang dilakukan oleh bisnis menjadi semakin penting untuk menciptakan dunia yang lebih baik.