Dunia teknologi kini telah berkembang pesat hingga era 4.0. Saat ini, nyaris berbagai industri telah menggunakan teknologi untuk mempermudah banyak urusan. Salah satunya adalah industri kesehatan, terutama di kota-kota besar. Meskipun industri kesehatan termasuk padat informasi, implementasi dalam hal teknologi agak tertinggal.
Dengan adanya HealthTech atau health technology (teknologi kesehatan), pasien semakin dipermudah untuk mengakses layanan dan informasi kesehatan. Misalnya: mencari tahu dulu kemungkinan gejala penyakit yang mereka derita sebelum menghubungi dokter yang tepat.
Tentu saja, bila tidak hati-hati, literasi kesehatan bisa digunakan secara keliru. Jangan sampai pasien melakukan self-diagnosis (diagnosa mandiri) tanpa benar-benar tahu pasti penyakit yang mereka derita.
Sekilas Mengenai HealthTech atau Telemedicine
HealthTech atau Telemedicine semakin banyak digunakan sejak pandemi Covid-19 di akhir 2019 hingga 2021. Sulitnya menjangkau akses kesehatan karena pembatasan interaksi sosial membuat banyak pasien menggunakan aplikasi kesehatan. Cara ini dapat membantu mereka mencari tahu dulu gejala penyakit yang mereka derita sebelum ke dokter.
Menurut WHO (World Health Organization), ada empat (4) elemen yang terkait dengan HealthTech atau Telemedicine, yaitu:
- Aplikasi kesehatan yang bertujuan untuk memberikan dukungan klinis.
- Aplikasi kesehatan yang berguna untuk mengatasi hambatan jarak atau geografis.
- Aplikasi kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
- Aplikasi kesehatan yang melibatkan pemakaian beragam perangkat teknologi informasi.
Telemedicine dapat membantu mengatasi berbagai hambatan yang masih terjadi di Indonesia. Salah satu contohnya adalah jumlah dokter yang belum cukup banyak dan tersebar secara merata. Per kapita, jumlah dokter baru mencapai 4 per 10.000 penduduk. Kuota ini masih di bawah standar WHO, yaitu sepuluh dokter per 10.000 penduduk atau satu per 1000 penduduk untuk setiap negara.
Contoh-contoh Telemedicine
Lalu, bagaimana dengan pemanfaatan HealthTeach sesudah era pandemi Covid-19? Tentu saja masih banyak yang memanfaatkannya. Bahkan, mereka yang memutuskan bekerja dari rumah atau WFH (working from home) tetap memanfaatkan Telemedicine. Apalagi mereka yang masih merawat anggota keluarga lansia maupun yang sedang sakit di rumah.
Beberapa contoh Telemedicine yang telah beredar di Indonesia dan siap pakai termasuk:
Alodokter.
Sudah hadir sejak 2014, Alodokter menjadi salah satu pelopor Telemedicine di Indonesia. Berkat aplikasi ini, layanan kesehatan terpadu dengan informasi kesehatan yang mudah dipahami dapat dimanfaatkan oleh banyak warga Indonesia. Tidak hanya dokter umum, dokter spesialis juga bergabung di Alodokter dengan kompetensi terbaik masing-masing.
Semua dokter yang tergabung di Alodokter teregistrasi dalam IDI (Ikatan Dokter Indonesia).
Getwell.
Platform digital ini menghubungkan pasien dengan dokter profesional. Beberapa fitur Telemedicine ini berupa konsultasi video, audio, maupun teks melalui ponsel. Layanan kesehatan ini juga berlaku selama 24 jam, terutama sejak pandemi Covid-19. Getwell termasuk salah satu aplikasi kesehatan yang bekerja sama dengan pemerintah dalam pelayanan kesehatan jarak jauh.
Halodoc.
Telemedicine Halodoc dapat diunduh melalui ponsel Android maupun iOS. Dengan tagar #tanyadokterasli, kita dapat langsung bertanya pada dokter pilihan dalam aplikasi ini. Fitur voice, video call, dan chat termasuk yang banyak disuka pengguna Telemedicine Halodoc.
Bahkan, sesudah berkonsultasi medis dengan dokter, kita bisa langsung mendapatkan resep obat dari dokter bila membutuhkan. Resep obat tersebut bisa ditebus di apotek secara online.
Good Doctor.
Good Doctor juga termasuk aplikasi HealthTech yang dapat digunakan untuk berkonsultasi dengan dokter. Kita juga bisa menerima rekomendasi obat secara cuma-cuma. Pelayanannya juga berlaku selama 24 jam. Good Doctor dapat diunduh lewat Android maupun iOs.
KlikDokter.
KlikDokter merupakan salah satu contoh Telemedicine yang dapat diakses dalam 24 jam. Jadi, bila kebetulan kita sakit di tengah malam, kita bisa memanfaatkan KlikDokter dulu. Jadi, minimal kita sudah bisa mendapatkan bantuan berupa pengetahuan kesehatan mengenai gejala sakit yang kita derita.
Para dokter yang tergabung dalam aplikasi ini terdiri dari dokter umum hingga spesialis yang ahli di bidang mereka.
SehatQ.
Aplikasi SehatQ tidak hanya menyediakan konsultasi gratis dengan dokter umum maupun dokter spesialis bersertifikasi. Bila diperlukan, rujukan untuk ke rumah sakit terdekat juga akan mereka berikan. Selain itu, kita juga bisa memesan layanan kesehatan lainnya secara digital di sini. Misalnya: membeli vitamin atau obat di apotik.
YesDok.
Untuk berkonsultasi dengan dokter di aplikasi ini, kita harus menjawab beberapa pertanyaan terkait gejala sakit yang dirasakan. Sesudahnya, YesDok akan memasangkan kita dengan dokter yang dapat membantu masalah kesehatan kita.
YesDok juga memberi kemudahan berupa gambar dan instruksi yang dibagikan dokter selama sesi konsultasi.
Manfaat Pengembangan Solusi Kesehatan Digital
Manfaat pengembangan solusi kesehatan digital tidak hanya dirasakan saat pembatasan sosial di era pandemi Covid-19. Beberapa manfaat yang dapat dirasakan masyarakat terkait penggunaan HealthTech dalam hal ini adalah:
- Menambah peningkatan efisiensi dalam pelayanan kesehatan.
- Menambah peningkatan akses kesehatan ke semua lini.
- Memangkas anggaran yang tidak diperlukan, sehingga bisa tercapai penghematan.
- Menambah peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
- Dapat membuat pengobatan berdasarkan keluhan atau permasalahan yang diceritakan oleh pasien, bahkan sebelum bertatap muka.
Telemedicine akan semakin banyak diminati, di tengah kesibukan warga – terutama yang tinggal di kota. HealthTech dapat membantu kita tetap memperhatikan kesehatan.