Dalam Bahasa Inggris, pemasaran berkelanjutan disebut sebagai ‘sustainable marketing’. Pemasaran jenis ini menggunakan serta mempromosikan lingkungan dalam produk, nilai brand, serta praktik berkelanjutan yang mempunyai tanggung jawab secara sosial.
Dengan kata lain, pemasaran jenis ini (diharapkan) tidak hanya berorientasi pada keuntungan finansial semata. Praktik ini juga harus diimbangi kepedulian kepada lingkungan dan dampak sosial pada masyarakat sekitar.
Pemasaran berkelanjutan juga dapat dimanfaatkan untuk tujuan yang lebih peka akan waktu serta dipromosikan sebagai USP bisnis. Apalagi, pelanggan semakin banyak yang sadar akan pentingnya menjaga kelangsungan hidup lewat kualitas lingkungan yang lebih baik.
Pemasaran jenis ini telah menjadi salah satu strategi bisnis yang diperhitungkan banyak pelaku bisnis. Ini termasuk pemilik usaha, eksekutif, serta manajer.
Mengapa pemasaran jenis ini mulai jadi pertimbangan serius? Salah satu sebabnya adalah kesadaran para pelaku bisnis akan sumber daya yang semakin menipis. Tidak hanya itu, proses produksi yang mereka lakukan ternyata banyak yang berdampak buruk bagi lingkungan. Hal ini sudah mulai jadi pertimbangan sejak era 1980-an.
Saat itu (lebih tepatnya mulai 1983), pelopor Komisi keberlanjutan bisnis adalah Perdana Menteri Norwegia Gro Brundtland. Komisi tersebut kemudian dikenal dengan nama “Komisi Brundtland”, sesuai nama pelopornya.
Sekitar empat tahun sesudahnya, komisi sampai pada kesimpulan bahwa pemerintah serta industri di tiap negara harus mulai mempraktikkan kelestarian lingkungan.
Berdasarkan laporan berisi penelitian yang dipublikasikan Harvard, perusahaan yang mempraktikkan pemasaran berkelanjutan atau sustainable marketing mempunyai manajemen risiko yang lebih baik. Selain itu, perusahaan-perusahaan ini juga mempunyai peluang inovasi lebih tinggi serta manajemen finansial lebih baik.
Yang dimaksud dengan manajemen finansial lebih baik adalah profit lebih tinggi, penghematan biaya yang lebih banyak, serta proses bisnis lebih baik. Mereka juga bisa efisien dalam hal manajemen logistik.
Selain berdampak positif pada lingkungan, strategi bisnis ini terbukti meningkatkan loyalitas pelanggan. Pelanggan yang sama-sama telah sadar akan pentingnya menjaga lingkungan merasa lebih nyaman menggunakan produk atau jasa mereka.
Tidak hanya itu. Bahkan, di beberapa negara sudah banyak pemerintah yang mengakui keberlangsungan bisnis seperti ini. Namun, yang terpenting tetap pelanggannya. Banyak pelanggan yang tidak keberatan membayar lebih untuk produk tertentu, selama produk tersebut lebih ramah lingkungan.
Mengapa pemasaran berkelanjutan sangat penting? Tentu saja, pemasaran jenis ini hanya bisa diterapkan pada bisnis yang berfokus pada tujuan jangka panjang. Bila bisnisnya hanya fokus pada tujuan jangka pendek, sebaiknya pelaku bisnis tidak menerapkan sustainable marketing.
Aspek Penting Pemasaran Berkelanjutan
Apa saja aspek penting dari pemasaran berkelanjutan atau sustainable marketing? Inilah ketiga (3) aspek penting tersebut:
1. Perencanaan jangka panjang
Isu lingkungan seperti pemanasan global telah menjadi perhatian serius di seluruh dunia. Hal ini mulai menjadi pertimbangan banyak pelaku bisnis, terutama terkait jenis produksi barang atau jasa mereka. Tentu saja, cara menangani masalah ini juga tidak bisa serampangan. Harus ada kerangka waktu yang objektif terkait isu lingkungan.
Contoh: perusahaan mainan Lego mempunyai misi pembuatan bata Lego mereka secara berkelanjutan pada tahun 2030. Pengumuman misi ini sudah dirilis sejak 2018 lalu.
2. Perencanaan secara konsisten
Ide pemasaran keberlanjutan membutuhkan perencanaan secara konsisten. Artinya, perencanaannya harus terkait dengan waktu. Langkah-langkahnya harus dapat dilakukan secara realistis. Pastinya, pemasaran jenis ini harus bertanggung jawab akan pelestarian lingkungan.
Contoh: seorang pebisnis roti tidak hanya memikirkan bahan bakunya yang ramah lingkungan. Meskipun gandum, pati, dan raginya dibeli secara ramah lingkungannya, bagaimana dengan pengemasannya? Apakah juga memakai bahan ramah lingkungan, seperti bukan dari plastik?
Satu contoh lain adalah banyak waralaba restoran cepat saji dan kedai kopi yang mengganti sedotan plastik mereka dengan sedotan kertas atau berbahan metal.
Bahkan, ada yang memutuskan untuk tidak menggunakan sedotan sama sekali, meskipun berisiko menuai protes dari pelanggan. Pasalnya, masih banyak yang merasa membutuhkan sedotan untuk membantu mereka minum.
3. Pengiriman rencana yang bertanggung jawab
Apakah tujuan dari pemasaran berkelanjutan atau sustainable marketing? Pemasaran jenis ini bagian dari strategi pemasaran perusahaan serta menemukan ikatan kuat serta tahan lama dengan brand produk atau jasa mereka.
Kesimpulan
Strategi ini banyak dipakai oleh pelaku bisnis yang menyadari dampak dari proses produksi mereka terhadap lingkungan. Bisa jadi, awalnya banyak yang belum menyadari pentingnya tetap menjaga kelestarian lingkungan dan tidak hanya berfokus pada keuntungan finansial semata.
Pemasaran berkelanjutan sangat penting bagi pelaku bisnis agar tidak menyepelekan kerusakan lingkungan, sekecil apa pun itu. Pasalnya, kerusakan lingkungan kecil yang dibiarkan akan merembet menjadi masalah besar.
Bila satu perusahaan bersikap tidak peduli akan kerusakan lingkungan yang mereka sebabkan hanya karena termasuk kecil, maka banyak pelaku bisnis lain yang akan mencontoh perbuatan tersebut.
Bisnis memang wajib berfokus pada keuntungan finansial. Namun, bukan berarti kelestarian lingkungan harus dikorbankan.