Selama manusia masih membutuhkan uang dan percaya akan pentingnya inovasi, perekonomian akan selalu berkembang. Mengikuti zaman, perekonomian juga sudah menyesuaikan diri dengan era digital. Bila dulu kita lebih banyak bergantung pada bisnis konvensional, kini sudah ada ekonomi digital.
Seperti apakah ekonomi dengan cara ini? Bagaimana pengaruhnya dengan bisnis konvensional yang sudah berjalan bertahun-tahun sebelum era komputer?
Sekilas Mengenai Ekonomi Digital
Ekonomi digital adalah aktivitas perekonomian yang memanfaatkan internet serta kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Kegiatan perekonomian dengan cara ini dapat membantu perekonomian secara umum.
Sejak era dotcom bubble di awal 2000~an, ekonomi dengan pendekatan ini bangkit secara masif. Mulai banyak perusahaan startup berbasis digital berdiri, berikut berbagai jenis dagangan mereka. Contoh: media periklanan, berita, platform untuk penjualan makanan, buku, dan barang~barang yang masih bisa diantar.
Bahkan, layanan platform digital premium juga diminati. Misalnya: mereka yang ingin merasakan pengalaman kencan daring secara maksimal, biasanya akan mendaftar sebagai anggota premium aplikasi kencan. Mereka mendapat beberapa fitur tambahan gratis yang tidak bisa dinikmati anggota dating apps versi gratisan.
Sekilas Mengenai Bisnis Konvensional
Bisnis konvensional sendiri juga dikenal sebagai bisnis tradisional. Biasanya, semua kegiatan dilakukan secara manual. Misalnya: menghitung dan membayar tagihan. Banyak yang menggunakan penghitungan sempoa hingga kalkulator.
Sebelum era digital, bisnis konvensional lama mengalami masa kejayaannya. Namun, sejak era internet, tuntutan untuk bergerak cepat membuat banyak bisnis mau tidak mau menyesuaikan diri. Mungkin jenis bisnis ini masih akan dipertahankan, meski dalam skala kecil. Misalnya: melayani mereka yang memilih enggan terlalu banyak menggunakan teknologi modern, seperti generasi tua sebelum era internet.
Pengaruh Ekonomi Digital untuk Bisnis Konvensional dan Perilaku Konsumen
Seberapa besar pengaruh ekonomi digital untuk bisnis konvensional dan perilaku konsumen? Secara umum, manfaatnya adalah penghematan waktu serta biaya. Contoh: bila dulu kita harus ke toko untuk membeli sesuatu, kini sudah ada toko online. Kita dapat membeli berbagai keperluan dan tinggal minta diantar.
Namun, ternyata ekonomi model ini juga mempunyai beberapa manfaat lain, seperti:
- Peningkatan efisiensi operasional
Proses operasional perusahaan dapat dioptimalkan sehingga menaikkan produktivitas serta mengurangi pemborosan. Alokasi sumber daya juga lebih efektif dan fokus pada kegiatan inti agar dapat menaikkan daya saing.
- Peningkatan akses global
Bila dulu rasanya mustahil, kini kita praktis bisa bekerja sama dengan siapa pun yang kita mau di seluruh dunia. Bisa saja kantormu ada di negara lain, tetapi kamu bekerja secara remote dari rumahmu. Berdagang pun sudah bisa dilakukan antar negara secara lebih cepat.
- Inovasi produk serta layanan
Berkat adopsi teknologi digital, bisnis yang semula konvensional dapat beradaptasi dengan perubahan. Mereka juga lebih cepat merespon kebutuhan konsumen. Karena bisnisnya digital, maka perilaku konsumen ikut berubah. Mereka mengharapkan Hlayanan cepat dan efisien.
- Peningkatan pengalaman konsumen
Adanya pelayanan digital dalam aplikasi meningkatkan pengalaman konsumen. Layanan yang mereka dapatkan tidak hanya cepat dan efisien. Konsumen dapat merasakan pelayanan yang lebih personal, karena bisa disesuaikan dengan preferensi mereka.
- Penciptaan peluang pekerjaan baru
Dengan bisnis layanan digital, peluang pekerjaan baru terbuka. Bagi yang sudah melek teknologi dan berminat dapat langsung melamar. Bagi yang masih membutuhkan pelatihan terkait keahlian digital, perusahaan yang bersangkutan biasanya akan adanya menyediakan pelatihan bagi calon pekerja.
- Peningkatan kolaborasi serta jaringan
Ekonomi digital juga memperluas dan mempermudah peluang kerja sama dengan lebih banyak mitra bisnis, pemasok, serta pelanggan di seluruh dunia. Tidak hanya kemitraan strategis, inovasi kolaboratif juga dapat meningkatkan perekonomian yang juga secara kolektif.
- Mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan
Bagian ini yang paling penting dalam bisnis dengan pendekatan ini. Dengan mengurangi emisi global, dampak buruk terhadap lingkungan dapat dikurangi. Pelanggan tidak perlu selalu harus ke toko untuk membeli sesuatu. Mereka tinggal memesan barang yang diinginkan lewat aplikasi digital dan meminta barang dikirim ke rumah.
Beberapa contoh ekonomi digital yang kini sudah marak dirasakan masyarakat (terutama yang melek teknologi dan hidup di kota) termasuk:
- E~commerce
Tokopedia merupakan salah satu contohnya. Mau belanja apa pun, tinggal ke Tokopedia. Tinggal klik, bayar, dan barang diantar ke rumah.
- Ojek online
Sekarang kita tidak perlu lagi panik bila buru~buru pergi ke suatu tempat, tetapi tidak ada yang mengantar. Tinggal pesan ojek di Gojek atau Grabike.
- Fintech
Ingin membayar semua tagihan dengan mudah? Kini ada GoPay, OVO, Dana, dan masih banyak lagi. Sebutan lainnya untuk aplikasi ini adalah dompet digital.
- Media sosial
Kini, platform media sosial macam Facebook, X, Instagram, hingga Whatsapp juga a menyediakan kanal bisnis bagi yang ingin berbisnis dari media sosial.
- Streaming channel dan konten digital
Bosan dengan tontonan di TV yang itu~itu terus? Kini banyak pilihan alternatif, seperti Netflix, Vidio, Amazon Prime, dan masih banyak lagi. Bahkan, YouTube dan Spotify menjadi pilihan populer untuk menikmati konten digital.
Masih banyak lagi contoh platform digital yang membantu ekonomi digital masyarakat. Misalnya: kelas online semacam RuangGuru atau aplikasi kesehatan digital seperti Halodoc. Intinya, perekonomian dengan pendekatan ini praktis mengubah bisnis konvensional dan perilaku konsumen.