Mengenal Investasi dan Bisnis Syariah Pasca Idulfitri

Bisnis Syariah

Pasca Idulfitri, biasanya ada dorongan untuk melakukan investasi dan bisnis syariah. Untuk memahami bagaimana keduanya berkesinambungan setelah Idulfitri, simak penjelasan di sini dengan saksama.

Memahami Investasi dan Bisnis Syariah

Investasi syariah adalah jenis investasi yang menerapkan prinsip-prinsip syariah. Sementara itu, bisnis syariah adalah bisnis yang berlandaskan hukum syariah Islam. Karena menerapkan prinsip syariah, keduanya sangat menghindari riba dan transaksi tidak halal lainnya.

Momen Idulfitri untuk Investasi dan Bisnis Syariah

Bisnis Syariah

Pasca Idulfitri menjadi momen yang pas dalam menggeluti bisnis dan investasi syariah. Keduanya saling berkesinambungan karena dapat memberi keuntungan dengan konsep syariah.

Pemanfaatan THR

Tunjangan Hari Raya (THR) memberikan banyak manfaat untuk karyawan. Banyak yang menggunakan THR untuk menabung, berzakat, membeli kebutuhan sebelum dan sesudah lebaran serta membayar utang yang dimiliki. Bila kamu menginginkan keuntungan lebih, THR dapat digunakan untuk memulai bisnis dan investasi syariah.

Bila memungkinkan, pembagian THR bisa dibuat menjadi 50% untuk penggunaan pribadi dan 50% untuk modal bisnis syariah. Namun, kamu harus memastikan jika keuangan tidak akan terganggu dengan perhitungan tersebut. Selain itu, kamu perlu melakukan estimasi mengenai kebutuhan yang diperlukan untuk memulai bisnisnya.

Untuk investasi, masyarakat dihimbau untuk menyisihkan 20% dari THR. Utamakan melakukan pembayaran penting terlebih dahulu seperti zakat sebelum berinvestasi. Jika kebutuhan sudah terpenuhi, kamu bisa memilih jenis investasi syariah yang sesuai baik itu yang jangka pendek atau jangka panjang.

Mengikuti Momentum Lebaran

Ramadhan sampai Idulfitri menjadi waktu di mana umat Muslim benar-benar memaksimalkan ibadah mereka dan mendekatkan diri dengan agama. Saat inilah mereka memperbanyak ibadah, sedekah dan perbuatan baik lainnya. Jadi, tidak mengherankan jika banyak yang menggunakan momentum ini untuk bisnis dan investasi syariah.

Selama bulan Ramadhan, orang-orang akan menahan diri untuk tidak melakukan tindakan yang melanggar perintah Allah SWT. Itu dapat mendorong mereka untuk memilih jenis bisnis dan investasi syariah yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Tidak hanya baik untuk keuangan, hal tersebut baik pula untuk keimanan mereka.

Ada banyak jenis bisnis yang bisa dijalankan pasca Idulfitri. Beberapa di antaranya yaitu bisnis pakaian, makanan dan minuman atau travel. Sementara itu, untuk pilihan investasi syariah ada reksa dana syariah, deposito, logam mulia/emas, sukuk ritel dan p2p lending

Lebih Untung Pasca Idulfitri

Hal lain yang memengaruhi seseorang untuk mengikuti investasi dan bisnis syariah pasca Idulfitri adalah keuntungannya. Saat Idulfitri, banyak orang yang berbondong-bondong mengeluarkan biaya untuk membeli baju baru, makanan dan minuman, jalan-jalan sampai memberikan uang untuk anggota keluarga.

Apabila tidak cermat, kamu bisa saja menghabiskan uang selama libur lebaran untuk hal-hal yang tidak diperlukan. Pastinya hal ini sangat merugikan, apalagi jika nantinya kamu membutuhkan untuk keperluan tertentu. Dengan bisnis dan investasi, kamu berkesempatan mendapat keuntungan besar setelah Idulfitri.

Memang keuntungannya tidak didapatkan dengan instan. Tetapi, hal ini masih lebih baik daripada menghamburkan uang yang tidak akan kembali. Seseorang dengan dorongan untuk overspending akan sangat terbantu karena bisa menghindari kebiasaan buruk itu.

Prinsip yang Digunakan dalam Bertransaksi

Bisnis Syariah

Sebelum mulai melakukan investasi dan bisnis syariah, sangat penting untuk memahami prinsip atau asas yang digunakan saat bertransaksi. Penjelasannya ada di sini:

Persaudaraan (Ukhuwah)

Pada keuangan konvensional, hubungan antara penyedia dana seperti bank dan nasabah adalah kreditur dan debitur. Berbeda dari keuangan syariah yang hubungannya berupa mitra. Dari hubungan tersebut, keduanya memiliki persamaan antara hak dan kewajiban yang saling terjamin.

Agar tidak hanya menguntungkan satu pihak saja, nasabah dapat melakukan negosiasi apabila ada peraturan yang dianggap tidak sesuai. Sebaliknya, pihak bank pun dapat mengajukan negosiasi dan penawaran kepada nasabah tanpa paksaan. Prinsip ini menjunjung sikap saling percaya dari kedua belah pihak.

Keadilan (Adl)

Selanjutnya ada prinsip keadilan. Dalam transaksi syariah, harus dipastikan bahwa pihak yang terlibat mendapat perlakuan adil tanpa diskriminasi. Asas keadilan ini mencakup hak, kewajiban atau keuntungan.

Keadilan ini dapat tercapai dengan tidak memanipulasi informasi, tidak melakukan penipuan sampai menetapkan harga yang wajar dan adil. Jadi, nasabah dan bank sama-sama menghargai kepentingan satu sama lain.

Kebermanfaatan (Maslahah)

Pada prinsip ini, kebermanfaatan tidak hanya untuk nasabah dan bank saja tapi juga masyarakat secara keseluruhan. Obyek transaksi syariah harus halal dari segi perolehan dan intrinsik. Mewujudkan prinsip kebermanfaatan bisa dengan menghindari transaksi yang merugikan satu pihak, memilih transaksi yang paling menguntungkan banyak pihak dan memikirkan dampak dari transaksi yang dilakukan.

Keseimbangan (Tawazun)

Seperti pada bisnis syariah, keseimbangan transaksi syariah dilihat dari keuntungan dan risikonya. Oleh karenanya, pertimbangkan keuntungan dan risiko dari transaksi yang dilakukan. Di samping itu, lembaga syariah dilarang untuk mengambil lebih dari cukup bila memiliki biaya layanan serta tidak boleh memakai uang denda untuk keperluan pribadi.

Universal (Syumuliyah)

Meski lebih populer dengan umat Muslim, sifat universal transaksi syariah memungkinkan pihak dari agama lain untuk ikut menggunakannya. Lembaga transaksi syariah harus memberikan layanan yang baik kepada pengguna berbeda agama tanpa membedakan mereka.

Penutup

Kamu juga dapat menjadikan momen lebaran sebagai acuan untuk memulai investasi dan bisnis syariah. Pelajari dengan baik peraturan dan prinsip transaksi syariah sehingga prosesnya dapat berjalan dengan lancar.

Never miss any important news. Subscribe to our newsletter.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan lewatkan informasi terbaru dari kami. Silakan berlangganan buletin kami.

Recent News

Editor's Pick