Meningkatnya Kasus Krisis Kebakaran Hutan dan Perubahan Iklim

Kebakaran Hutan

Kasus kebakaran hutan menjadi berita utama di berbagai negara beberapa bulan belakangan. Terjadinya kebakaran hutan berdampak pada hancurnya berhektar-hektar hutan dan mengancam keseluruhan habitat yang ada di dalamnya. Sebut saja Eropa, yang di bulan Juli lalu harus menghadapi kebakaran hutan mulai dari kawasan Mediterania hingga Spanyol.

Terjadinya kebakaran hutan yang cukup ganas ini ditengarai karena adanya panas ekstrem pada musim panas tahun ini. Penyebab gelombang panas yang terjadi di Eropa ini juga telah dikonformasi oleh the Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC).

Jadi, apakah benar perubahan iklim meningkatkan risiko kebakaran hutan? Apa saja dampak dari kebakaran hutan ini dan tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah hal ini menjadi lebih luas? Baca terus artikel ini untuk info lengkapnya.

Kebakaran Hutan

Perubahan Iklim Meningkatkan Risiko Kebakaran Hutan

Benarkah perubahan iklim menjadi penyulut memburuknya kebakaran hutan yang banyak terjadi di berbagai penjuru dunia baru-baru ini? Perubahan iklim memang menyebabkan meningkatnya risiko kebakaran hutan, tetapi faktor manusia juga memegang peranan penting.

Sebuah studi baru menyoroti bagaimana kebijakan dan tindakan manusia mendorong bertambah parahnya potensi terjadinya kebakaran hutan secara global. Studi yang dilakukan oleh tim peneliti internasional yang dipimpin oleh University of East Anglia (UEA) di Inggris menyatakan bahwa faktor pendorong yang meningkatkan potensi kebakaran hutan adalah perubahan iklim antropogenik.

Perubahan iklim antropogenik dikaitkan dengan perubahan iklim global yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Aktivitas yang dimaksud seperti jumlah bahan bakar fosil yang dibakar, pelepasan aerosol, dan perubahan lahan akibat pertanian dan penggundulan hutan.

Hal ini berbeda dengan perubahan iklim secara alami yang disebabkan oleh beberapa hal seperti orbit bumi, jumlah energi matahari yang diterima bumi, atau variabilitas aktivitas gunung berapi yang konstan. Terdapat beberapa bukti nyata dari perubahan iklim antropogenik.

Beberapa bukti nyata tersebut adalah kenaikan permukaan air laut secara keseluruhan, kenaikan suhu, mencairnya lapisan es dan gletser, dan peningkatan kejadian alam ekstrem seperti angin topan yang semakin kuat dan pengasaman laut.

Beberapa Kasus Kebakaran Hutan Terbaru di Berbagai Belahan Dunia

Berikut ini beberapa kasus kebakaran hutan terbaru yang terjadi akibat cuaca panas ekstrem.

Kebakaran Hutan di Yunani dan Italia

Sejak Juli 2023, tercatat beberapa kebakaran hutan terjadi di Yunani. Kebakaran hutan yang dahsyat ini dipicu oleh panas ekstrem dan kondisi kering. Pulau Rhodes di Yunani paling terkena dampaknya, mengakibatkan lebih dari dua puluh korban jiwa dan puluhan ribu penduduk lokal terpaksa mengungsi.

Kebakaran menyebar dengan sangat cepat akibat angin kencang. Di saat yang sama, Italia juga menghadapi krisis yang sama. Kebakaran hutan parah terjadi di desa Romitello, Sisilia, dekat Palermo, pada Juli 2023. Negara ini mengalami berbagai jenis cuaca ekstrem, dengan wilayah selatan hangus akibat panas yang hebat dan wilayah utara dilanda badai yang mematikan.

Di Sisilia, suhu melonjak hingga 47,4 Celcius, mendekati rekor suhu tertinggi di Eropa pada tahun 2021. 

Kebakaran Hutan di Canada

Kebakaran hutan yang terjadi di Canada tahun ini jauh lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Luas kebakaran mencapai 18,5 juta hektar. Tercatat lebih dari 6.500 kebakaran terjadi di Nova Scotia di timur hingga British Columbia di barat.

Sebagian besar kebakaran hutan berpusat di hutan boreal, tempat bagi makhluk hidup seperti rusa besar, beruang, dan burung. Kebakaran hutan memang kerap terjadi di Canada, tetapi tahun ini menjadi yang paling parah.

Krisis iklim turut memicu kebakaran yang lebih panas dan ganas melalui peningkatan suhu dan perubahan pola curah hujan.

Kebakaran Hutan di Hawaii

Perubahan iklim juga memberikan dampak yang signifikan pada Amerika, salah satunya Hawaii. Peningkatan panas dan kekeringan yang berkepanjangan telah menjadi pendorong utama meningkatnya risiko kebakaran hutan

Pada Agustus lalu, kebakaran besar terjadi di Lahaina, Maui, dan tercatat sebagai bencana alam terbesar dalam sejarah Hawaii. Kebakaran yang terjadi bulan Agustus tersebut merupakan kombinasi dari kekeringan, petir, dan Badai Dora.

Selain di Lahaina, kebakaran hutan juga terjadi di wilayah Hawaii lainnya, yakni di Pulehu/Kihei dan Upcountry Maui. 

Dampak Kebakaran Hutan

Ada beberapa dampak yang timbul akibat terjadinya kebakaran, baik bagi lingkungan hidup maupun manusia. Beberapa dampak tersebut adalah:

Kabut Asap

Akibat pertama yang bisa langsung kita rasakan pastinya kabut asap. Selain menghalangi jarak pandang, kabut asap juga membuat kualitas udara jadi tercemar.

Hilangnya Habitat Makhluk Hidup

Kebakaran hutan parah menghanguskan vegetasi dan tempat atau sarang berbagai makhluk hidup tinggal. 

Polusi Udara

Kabut asap tebal tentu memengaruhi udara di sekitar. Bahkan, kabut asap dari kebakaran hutan hebat bisa menjangkau jarak berkilo-kilo meter dan menyebabkan berbagai gangguan pernapasan pada manusia.

Polusi Air

Selain polusi udara, dampak lainnya adalah polusi air. Sedimen, abu, dan polutan dari kebakaran sangat mungkin masuk dan mengendap di sungai, danau, atau sumber air lainnya. Selain air jadi tercemar, makhluk hidup di dalamnya pun terancam.

Pemanasan Global

Kebakaran hutan menjadi penyumbang terjadinya pemanasan global yang lebih cepat. Hal ini karena terlepasnya sejumlah besar karbon dioksida, belerang dioksida, nitrogen oksida, dan gas rumah kaca. Partikel-partikel ini bisa masuk ke es dan salju, menyebabkan terganggunya kualitas pemantulan sinar matahari.

Timbulnya Penyakit

Penyakit yang paling sering timbul saat terjadi kebakaran hutan adalah sesak napas, batuk, hingga ISPA atau infeksi saluran pernapasan akut. Risiko penurunan kerja paru-paru pun bisa terjadi.

Terganggunya Ekonomi

Kebakaran hutan juga berdampak pada ekonomi terutama warga sekitar. Masyarakat yang kesehariannya bergantung pada sumber daya hutan, baik hasil hutan kayu maupun bukan kayu, akan merasakan dampak yang signifikan.

Tindakan Apa Saja yang Bisa Dilakukan Untuk Mencegah Kebakaran Hutan

Karena fenomena ini semakin sering terjadi, ada baiknya kita melakukan tindakan preventif untuk mencegah semakin luasnya kebakaran hutan. Berikut ini beberapa upaya yang bisa sama-sama kita lakukan untuk menghindari terjadinya bencana ini.

Hindari Membakar di Area Hutan

Jangan membakar rumput, sampah, atau apa pun di hutan terutama saat angin kencang. Jangan pula membuat api unggun di area yang rawan terjadi kebakaran. Saat membuang putung rokok, pastikan api sudah benar-benar mati.

Memantau Titik Api

Dengan semakin ekstremnya cuaca panas, pemantauan titik api di beberapa tempat tentu harus ditingkatkan. Pengawasan ketat di area rawan kebakaran harus dilakukan secara intens.

Patroli dan Pengawasan lebih ketat

Selain memantau titik api, polisi hutan atau pihak yang berwenang lainnya harus rutin melakukan patroli dan pengawasan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Bisa dengan mendirikan menara pengawas atau pos jaga.

Aktivitas manusia berdampak sangat besar pada perubahan iklim, misalnya saja semakin berkembangnya industri yang menghasilkan gas merusak dan penebangan hutan. 

Karena itulah, kita bisa memberikan kontribusi pada lingkungan dengan senantiasa mendukung upaya-upaya menyelamatkan lingkungan. Dengan begitu, risiko kebakaran hutan pun bisa kita minimalisasi.

Never miss any important news. Subscribe to our newsletter.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan lewatkan informasi terbaru dari kami. Silakan berlangganan buletin kami.

Recent News

Editor's Pick