Bulan puasa sudah selesai, begitu juga Lebaran telah terlewati. Nah, libur panjang Idulfitri memang cukup melenakan, baik bagi yang mudik keluar kota hingga yang menetap di Jakarta saja. Bagaimana tidak? Begitu liburan usai, mulailah kita ke jadwal semula. Masalahnya, banyak yang kemudian mengalami masalah dalam pengelolaan waktu.
Keteteran Bagi Waktu Selepas Lebaran?
Merasa keteteran bagi waktu selepas Lebaran? Tenang, kamu tidak sendiri. Bila seminggu liburan terasa santai dan menyenangkan, begitu kembali berkegiatan memang butuh penyesuaian kembali. Makanya, sampai ada istilah ‘post-holiday blues’, yaitu kondisi mental seseorang yang merasa sedih usai liburan.
Mengapa sedih? Karena liburan ibarat istirahat sementara dari sisi ‘dunia nyata’ yang tidak selalu menyenangkan. Kamu bisa tidur lebih larut atau bergadang sepuasnya. Kamu tidak perlu selalu bangun pagi dan bebas melakukan banyak hal. Bahkan, waktu berkualitas bersama keluarga dan orang-orang terdekat lainnya dapat diraih berkat libur panjang Lebaran.
3 Penyebab Umum Sulit Mengelola Waktu Pasca Lebaran
Sebelum membahas pengelolaan waktu pasca Lebaran, mari kita simak dulu akar masalahnya. Apa yang menjadi penyebab umum kita cenderung keteteran mengelola waktu sesudah liburan Hari Raya Idulfitri? Ketiga contoh di bawah ini mungkin termasuk yang pernah atau sedang kamu alami:
1. Terlena sehingga memperlambat proses berpikir
Namanya juga berlibur sehingga otak pun ikutan “istirahat”. Liburan memang saatnya kita untuk melupakan pekerjaan untuk sementara waktu. Saatnya bersantai, bermain, hingga beristirahat sesuka hati (tidak sesuai jadwal biasanya).
Sayangnya, saat liburan hendak usai, otak masih terprogram untuk “bermalas-malasan”. Makanya, jangan heran bila seminggu pertama kembali ke kantor, rasanya malas luar biasa sehingga memperlambat proses berpikir.
2. Merasa kurang puas dengan waktu liburan yang ada
“Wah, kurang lama, nih!” Mungkin sering kita mendengar anak-anak mengeluh demikian menjelang usainya liburan. Percaya atau tidak, orang dewasa pun merasakannya dan percayalah … itu perasaan wajar.
Banyak yang bisa memicu perasaan ini. Misalnya: kamu memang merasa liburan kurang panjang (meski mungkin seminggu lebih dari cukup bagi orang lain). Bisa juga karena selama ini kamu termasuk ‘gila kerja’ (workaholic) sehingga efek burnout (kelelahan ekstrim akibat terlalu keras bekerja) berlangsung lebih lama dari kebanyakan orang.
3. Kesulitan menyesuaikan diri kembali dengan ritme kerja
Ini juga dialami banyak orang saat baru kembali dari liburan. Selain rasa malas dan tidak bersemangat, kamu mulai merasa keteteran membagi waktu antara bekerja dan melakukan hal lain. Padahal, biasanya kamu merasa baik-baik saja melakukan hal itu sebelumnya.
Namun, bila rasa ini terus berlangsung lebih dari seminggu (sehingga mengganggu mood dan performa kerja), maka mungkin saatnya kamu mulai mempertimbangkan pekerjaan yang sekarang – atau sudahkah saatnya mencoba pindah kerja?
Mungkin masih ada beberapa penyebab lain kamu mengalami kesulitan dalam pengelolaan waktu pasca Lebaran. Nah, sebelum memutuskan untuk resign dari pekerjaan yang sekarang, mari kita coba dulu beberapa tips untuk mengelola waktu pasca Lebaran. Siapa tahu? Mungkin kamu hanya butuh strategi yang tepat.
Tips Pengelolaan Waktu Pasca Lebaran
Nah, bagi yang masih merasa kewalahan membagi waktu pasca Lebaran, bagaimana kalau kita coba sepuluh (10) strategi di bawah ini? Siapa tahu? Habis ini, tidak ada lagi cerita kamu yang bermasalah dalam pengelolaan waktu. Tidak hanya itu, kamu juga bisa kembali bersemangat bekerja.
1. Berusaha tidur lebih awal agar bangun lebih pagi
Bila selama liburan terbiasa tidur larut atau bergadang, mulailah menguranginya sekitar tiga hingga lima hari sebelum liburan usai. Bila sebelumnya biasa tidur menjelang tengah malam, kurangi secara bertahap. Misalnya: majukan jam tidur jadi 30 menit hingga sejam lebih awal.
2. Prioritaskan ibadah sebelum melakukan hal lain
Sekilas, nasihat ini mungkin terdengar klise. Padahal, bayangkan yang mungkin terjadi bila kita mendahulukan Tuhan di atas segalanya. Bukankah seharusnya memang demikian? Selama ibadah salat lima waktu tidak terlewat, maka Allah akan menjamin kebaikan untuk semua kegiatan kamu lainnya. Percayalah.
3. Mengatur ulang jadwal harian agar semua beriringan
Pastinya jadwal liburan dengan saat kembali bekerja akan jauh berbeda. Misalnya: bila liburan jam tidur suka-suka, maka kembalilah mendisiplinkan diri dengan tidur teratur. Begitu pula saat bangun pagi, ibadah, makan, hingga bekerja. Bila semua beriringan, maka pekerjaan akan terasa lebih efektif. Waktu terkelola dengan baik.
4. Selipkan kegiatan berolahraga di dalam jadwal
Tidak perlu heboh berolahraga bak atlet professional. Kamu bisa menyelipkan kegiatan berolahraga, misalnya dua atau tiga kali seminggu. Pilihlah olahraga yang benar-benar disukai dan terasa nyaman bagi kondisi tubuh saat ini. Misalnya: jalan kaki atau joging di sekitar area perumahan tempat tinggalmu.
Tidak perlu lama-lama. Sekitar 45 hingga 60 menit per sesi saja cukup menyehatkan, kok. Jangan lupa pemanasan.
5. Istirahat yang cukup bila diperlukan
Pengelolaan waktu yang baik pasca Idulfitri juga termasuk waktu istirahat yang cukup. Ingat, lebih baik tidur lebih awal agar bisa bangun lebih pagi ketimbang bergadang. Konsentrasi berkegiatan akan lebih baik dan kamu tidak akan mudah kelelahan.
6. Menghindari terlalu dekat dengan teman atau rekan kerja pemalas
Hati-hati bila didekati orang seperti ini. Mungkin mereka seru dan bisa diajak bersenang-senang. Masalahnya, mereka dapat menurunkan motivasi kamu dalam bekerja dan menepati waktu. Berinteraksi seperlunya saja dengan mereka. Bila mereka menggoda kamu dengan sebutan “sok rajin”, cukup katakan dengan tegas bahwa kamu sedang sibuk. Lama-lama mereka akan bosan sendiri.
7. Meluangkan akhir pekan untuk bersantai di rumah
Tak perlu memaksakan diri untuk keluar rumah saat akhir pekan bila masih lelah. Justru, manfaatkan akhir pekan untuk lebih banyak bersantai dan beristirahat di rumah. Ada tenaga yang tersimpan dan bisa dihemat untuk bekerja pada minggu depan. Istirahat yang cukup juga bagian dari pengelolaan waktu pasca Idulfitri yang efektif.
8. Tentukan tujuan hidup dan karier kamu di kantor
Apa tujuan kamu bekerja di kantor saat ini? Sekadar mencari uang atau memang ingin mengembangkan karier? Bila menjawab yang kedua, maka jadikan tujuan itu semangat untuk mengelola waktu dengan lebih baik lagi.
9. Kerjakan tugas yang paling mendesak
Bahkan sejak zaman sekolah pun, nasihat ini sudah sering terdengar. Selain kerjakan tugas paling mudah, pilihlah tugas yang tenggat waktunya paling dekat dulu. Kamu tidak mau sampai harus ditagih atau dikejar-kejar bos saat waktunya tiba.
10. Cicil tugas yang tenggat waktunya masih jauh
Apakah tugas yang tenggat waktunya masih jauh kita diamkan saja hingga waktunya mepet? Tidak juga. Selama masih bisa dicicil sedikit demi sedikit, kenapa tidak melakukannya juga? Beban akan lebih ringan menjelang tenggat waktu penyelesaian pekerjaan tersebut.
Pengelolaan waktu pasca Idulfitri tidak hanya mempermudah produktivitas kamu dalam bekerja. Kamu dapat memulai hidup kembali dengan semangat baru dan niat baik yang lebih besar lagi.