Jangan merasa kekurangan ilmu selama masih hidup. Mengingat saat ini sudah zaman digital, sepertinya mustahil untuk merasa demikian. Banyak sekali sumber ilmu yang dapat kita pelajari, selama diiringi pola pikir kritis. Tidak hanya itu, jangan lupakan juga pentingnya berbagi ilmu, terutama selepas perayaan Idulfitri.
Berbagi Sebagai Sifat Mahluk Sosial
Semandiri apa pun, manusia pada dasarnya adalah mahluk sosial. Mahluk sosial mempunyai kecenderungan berbagi dengan sesama, baik itu berupa sandang, papan, hingga pangan. Tanpa sesamanya, manusia belum tentu akan bisa bertahan hidup secara maksimal.
Pentingnya berbagi ilmu merupakan sesuatu yang disadari oleh manusia sebagai mahluk sosial. Pada kenyataannya, manusia tidak ditakdirkan untuk mengetahui dan bisa melakukan segalanya. Hanya Allah Swt. yang Maha Serba Bisa. Manusia masih mempunyai banyak keterbatasan sehingga membutuhkan bantuan sesamanya.
6 Bukti Pentingnya Berbagi Ilmu Pasca Idulfitri
Sebenarnya, berbagi tidak perlu menunggu momentum tertentu. Namun, pasca Idulfitri, inilah keenam (6) bukti pentingnya berbagi ilmu:
1. Timbulnya rasa menghargai dan menghormati antarsesama manusia
Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang dibagikan kepada sesama, tidak hanya disimpan sendiri. Bila kamu berhasil membantu seseorang menjadi lebih baik berkat ilmu yang kamu bagi, maka akan timbul rasa saling menghargai dan menghormati. Cerdas atau pintar saja tidak cukup, bila tidak disertai dengan sifat rendah hati dan kesenangan untuk berbagi.
2. Bertambahnya rasa syukur kepada Allah Swt.
Pentingnya berbagi ilmu baru akan terasa saat orang yang mendapatkan ilmu dari kita dapat memperbaiki taraf hidup mereka. Begitu pula sebaliknya. Siapa sih yang tidak senang saat dibantu menyelesaikan suatu masalah? Terlebih lagi, orang yang membantu kita mengetahui solusi yang lebih jitu, yang mungkin tak terpikirkan oleh kita sebelumnya.
3. Dapat mengurangi stres
Rasakan hormon endorphin (pemicu rasa senang) saat ilmu yang kamu bagi bermanfaat bagi orang lain. Begitu pula sebaliknya. Stres jadi berkurang karena sadar bahwa kakmu tidak perlu selalu melakukan semuanya sendirian. Tidak ada salahnya meminta atau menerima tawaran bantuan dari orang lain, terutama dalam hal ilmu.
Sesuai pepatah lama: “Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul”.
4. Meningkatkan kepedulian sosial terhadap sesama manusia
Terkait dengan poin nomor tiga, pentingnya berbagi ilmu pasca Idulfitri dapat meningkatkan kepedulian sosial terhadap sesama manusia. Sebagai manusia yang tahu rasa terima kasih, pastinya kamu ingat untuk berusaha membalas kebaikan orang-orang yang pernah membantumu tanpa pamrih. Alangkah indah dan damainya bumi bila semua manusia bisa seperti ini pada sesamanya.
5. Membuat terciptanya persaudaraan serta persatuan
Apa alasan kamu memutuskan berteman dengan orang yang tadinya asing sama sekali? Bila mereka pernah menolongmu dan kamu masih mengingat jasa mereka, maka tidak heran bila pertemanan dapat tercipta. Bahkan, karena sudah terbiasa saling menolong saat kesusahan, bisa jadi yang tadinya hanya teman makin dekat seperti saudara.
6. Menginspirasi sesama manusia untuk terus berbuat kebaikan
Ini berbeda dengan berbuat baik hanya agar dilihat orang dan dipuji. Pentingnya berbagi ilmu dapat menginspirasi sesama manusia untuk terus berbuat kebaikan. Misalnya: kamu membagikan secuil ilmu dalam akun media sosial. Mungkin belum tentu akan mendapatkan engagement tinggi seperti akun medsos hiburan biasa.
Namun, beberapa orang yang merasakan manfaat dari ilmu yang kamu bagi mungkin akan meneruskannya ke orang lain. Maka, akan makin banyaklah orang yang terinspirasi untuk terus berbuat kebaikan pada sesama manusia.
2 Contoh Kisah Pasca Idulfitri Tentang Berbagi Ilmu
Banyak sekali kisah tentang pentingnya berbagi ilmu pasca Idulfitri. Contohnya:
Kisah mengenai pentingnya melanjutkan teladan Ramadhan sesudah Lebaran.
Banyak kisah-kisah nyata mengenai pentingnya melanjutkan teladan Ramadhan sesudah Lebaran. Contoh: kamu yang dulu biasa makan dengan rakus atau pilih-pilih karena perkara selera, mungkin bisa belajar dari saudara-saudari kita di Palestina. Saat ini, mereka sedang kesusahan akibat gempuran tanpa henti dari zionis Israel.
Beruntunglah kita yang masih bisa makan dan minum sepuasnya. Hindari makan dengan rakus hingga lupa berbagi. Hindari juga membuang-buang makanan hanya karena tidak suka. Tubuh lebih sehat dan jiwa lebih waras. Ingatlah saudara-saudara kita yang tengah kekurangan, termasuk di Palestina.
Kisah mengenai pentingnya terus berbagi kebaikan kepada sesama manusia dan mahluk hidup lainnya, termasuk berbagi ilmu pengetahuan
Ingat kisah ahli kitab Imam Ghazali? Saat tengah menulis kitab, beliau melihat seekor lalat hinggap di dekatnya. Lalu, beliau membiarkan lalat itu minum dari gelasnya sebelum terbang kembali. Siapa sangka, Imam Ghazali kemudian dipertemukan oleh Allah Swt. yang memberinya imbalan atas kebaikannya berbagi pada si lalat.
Sesungguhnya, banyak sekali kisah-kisah lain mengenai pentingnya berbagi ilmu, terutama pasca Idulfitri. Jangan sampai ibadah puasa kita selama Ramadhan sia-sia belaka. Karena saat kembali ke hari-hari biasa, kita malah lupa mengamalkannya.
Jadi, kisah-kisah apa lagi yang kamu tahu perihal pentingnya berbagi ilmu pada sesama?