Investasi adalah cara efektif untuk mendapatkan penghasilan pasif dan mengembangkan kekayaan. Simpanan di bank atau uang tunai memang strategi yang terbilang aman, tetapi investasi akan lebih bisa menumbuhkan nilai asetmu sehingga menghasilkan manfaat jangka panjang.
Ada banyak investasi yang bisa dilakukan, mulai dari logam mulia, properti, obligasi, saham, usaha sampingan, atau reksa dana. Namun, pastinya investasi tidak boleh dilakukan secara sembarangan dan memerlukan strategi.
Dalam artikel kali ini, kami kan mengulas seputar strategi investasi dan diversifikasi portofolio yang bisa kamu jadikan sebagai acuan. Mari simak dengan saksama!
5 Strategi Investasi yang Cerdas
1. Mulai sejak dini
Berinvestasilah sedini mungkin saat kamu telah memperoleh penghasilan, sekecil apa pun itu. Walau hidup sudah terasa buntu, lebih baik terlambat berinvestasi daripada tidak sama sekali. Investasi sejak dini akan memastikan bahwa uangmu punya waktu yang cukup untuk berkembang menjadi dana darurat sehingga bisa menjadi bantuan saat dibutuhkan atau ketika kamu memutuskan untuk pensiun.
2. Rutin berinvestasi
Strategi investasi selanjutnya adalah konsisten dan rutin dalam melakukannya. Tidak cukup jika kamu hanya berinvestasi sekali dalam setahun atau di waktu yang tak beraturan. Agar uang bisa berkembang dengan baik, berinvestasilah dengan jumlah yang sama setiap bulan atau tiap dua minggu sekali.
Sangat perlu menjaga kedisiplinan agar kamu dapat mencapai target keuangan. Rencana investasi sistematis atau opsi pembayaran otomatis adalah sejumlah pilihan terbaik untuk menjaga rutinitas investasi dan menjamin pemotongan saldo tetap setiap bulannya tanpa hambatan.
3. Atur investasi sesuai jangka waktu
Jenis investasi yang kamu pilih bergantung pada periodenya, yakni antara target jangka pendek atau jangka panjang. Untuk tujuan jangka panjang, pertimbangkan investasi yang berorientasi pada pertumbuhan.
Sementara itu, jika targetnya jangka pendek, pilih investasi yang lebih mudah diakses dan konservatif. Sebagai contoh, bila kamu hendak menabung untuk uang muka pembelian rumah, pilihlah wadah investasi yang bisa diakses dengan mudah dan cepat.
4. Sabar adalah kunci
Strategi investasi berikutnya adalah bersabar. Seperti kata pepatah: “hal-hal baik akan datang kepada mereka yang menunggu.” Prinsip ini juga bisa diterapkan ke dunia keuangan.
Kebanyakan investor langsung melirik profit terlebih dahulu. Sayangnya, terburu-buru seperti itu hanya akan mendatangkan kerugian keuangan yang signifikan. Sebaliknya, berinvestasi secara jangka panjang jauh lebih bermanfaat karena keuntungan yang sehat memerlukan waktu untuk berkembang.
5. Monitor portofoliomu
Ulik kembali portofolio investasimu dengan penasihat tepercaya atau secara mandiri. Lakukan hal ini setidaknya sekali dalam setahun untuk memastikan bahwa portofolio tetap bisa memenuhi kebutuhanmu. Hal-hal yang perlu diulik lagi dalam portofolio investasi, antara lain, kondisi pasar, perubahan target, atau kejadian-kejadian aktual, seperti pernikahan, kelahiran anak, atau pensiun.
Kiat-Kiat Diversifikasi Portofolio
Selain menggunakan strategi cerdas untuk berinvestasi, kamu perlu mengikuti beberapa kiat diversifikasi berikut!
1. Lakukan pengalokasian aset
Kiat ini merupakan metode yang menyesuaikan persentase setiap aset dalam sebuah portofolio investasi untuk menyeimbangkan risiko dengan keuntungan. Alokasi aset mempertimbangkan target, jangka waktu, dan toleransi risiko dari investor.
Sebagai contoh, alokasi aset 80/20 akan mempertahankan 80 persen saham dan 20 persen obligasi. Sejumlah aset investasi dapat digunakan untuk diversifikasi dan investor dapat membagi dananya sesuai keinginan.
2. Tetapkan toleransi risiko
Toleransi risiko merupakan kemampuan realistis dari seorang investor ketika menerima nilai investasi yang berubah. Dalam melakukan diversifikasi, pahami terlebih dahulu risiko portofoliomu. Tipsnya, kenali toleransi risiko melalui pemahaman cara kerja jenis investasi yang ditargetkan.
3. Lakukan penstabilan ulang
Penstabilan ulang ialah proses penyeimbangan aset investasi yang dilakukan investor dalam portofolio. Kiat ini berguna untuk menghadapi nilai instrumen investasi yang selalu mengalami fluktuasi.
Contoh kasusnya, kamu memiliki 60 persen aset di portofolio saham dan 40 persen aset di portofolio obligasi. Suatu ketika, nilai saham mengalami peningkatan. Nah, kamu dapat melakukan penyeimbangan kembali dengan menjadikan nilai aset sebesar 70 persen di saham dan 30 persen di obligasi.
Capai Tujuan Keuangan dengan Tips Manajemen Risiko Investasi
Berikut adalah beberapa langkah yang sering dilakukan investor untuk mengelola risiko dalam portofolio:
- Lakukan evaluasi ulang terhadap alokasi aset dan diversifikasi portofolio.
- Jalankan analisis risiko investasi.
- Minimalkan volatilitas portofolio dengan menjaga persentase yang dialokasikan dalam CCE (cash and cash equivalent).
- Tetapkan rencana kerugian maksimum.
- Tentukan margin keamanan dengan menetapkan bahwa kamu hanya akan membeli saham ketika harga pasarnya jauh di bawah nilai intrinsiknya.
Sekian ulasan seputar strategi investasi dan diversifikasi portofolio yang bisa dijadikan pedoman. Dengan memahami penjelasan di atas, semoga kamu bisa lebih bijak dalam berinvestasi, baik untuk pribadi maupun bisnis. Jangan lupa juga untuk menerapkan tips-tips manajemen risiko agar meminimalkan kerugian, ya.