Manajemen rantai pasok (Supply Chain Management) memiliki peran penting untuk memenuhi permintaan selama Ramadhan maupun lebaran. Namun bagaimana dengan momen pasca lebaran?
Di luar hari-hari besar, SCM juga punya peran vital. Fungsi utamanya adalah memastikan perusahaan tetap beroperasi secara normal dan menjaga penjualan tetap stabil. Yuk, pahami strategi apa yang harus diterapkan oleh perusahaan agar rantai pasok aman!
Strategi Manajemen Rantai Pasok Pasca Idul Fitri
Manajemen rantai pasok adalah kegiatan untuk merencanakan, membuat, mengeksekusi, mengontrol, hingga memantau aktivitas distribusi. Pelaku bisnis perlu mempertimbangkan untuk evaluasi sistem supply chain agar produk yang dijual bisa memenuhi permintaan pasar. Apa saja strategi yang bisa dipertimbangkan perusahaan?
1. Memastikan Ketersediaan Produk
Momen lebaran seringkali terasa hectic karena waktu yang pendek dan banyaknya aktivitas operasional yang terhenti. Kondisi ini bisa memicu ketidaksesuaian stok produk di gudang dan toko. Misalkan di gudang ternyata stok kosong, sementara toko online masih menyisakan 10 produk.
Kondisi ini bisa mengecewakan karena pelanggan harus membatalkan pesanan dan perusahaan juga kehilangan satu transaksi dari pelanggan potensial. Hal semacam ini tidak akan terjadi jika update stok berjalan secara real time sehingga penyesuaian produk bisa otomatis tanpa menunggu perhitungan manual harian.
Salah satu cara terbaik yang bisa kamu pertimbangkan adalah dengan menggunakan bantuan software. Saat ini ada cukup banyak software yang menyokong supply chain management dengan baik. Dalam software ini biasanya semua komponen akan terintegrasi sehingga stok barang terupdate secara real time.
2. Memperbaiki Sistem Distribusi
Kegiatan distribusi menjadi salah satu faktor penting dalam supply chain atau rantai pasok. Sistem distribusi yang tidak baik akan sangat berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, perusahaan wajib mengevaluasi setiap elemen yang terkait dengan sistem distribusi.
Salah satunya adalah partner logistik. Apakah perbaikan sistem distribusi harus dengan mengganti partner logistik? Jawabannya tergantung pada kinerjanya.
Melalui evaluasi penjualan periode sebelumnya, kamu bisa melihat bagaimana value dari partner logistik. Jika tidak ada masalah berarti, maka kamu hanya perlu berdiskusi untuk membenahi apa yang perlu dibenahi. Diskusi antara perusahaan sebagai pengguna jasa dan partner logistik sebagai penyedia jasa akan saling menguntungkan.
Sebaliknya, jika kinerja partner logistik mengecewakan maka perusahaan bisa mengganti partner. Beberapa masalah yang cukup riskan dan menjadi concern adalah delay pengiriman produk terlalu lama, banyak komplain dari pelanggan, hingga layanan CS yang tidak responsif.
3. Review Prosedur dan Kebijakan
Di dalam manajemen rantai pasok, ada cukup banyak komponen yang terlibat seperti supplier, produsen, distributor, hingga pelanggan. Pengelolaan ini dilakukan untuk menjamin proses penyediaan bahan baku, pengolahan barang jadi, hingga proses distribusi berjalan lancar sebelum produk sampai di tangan pelanggan.
Strategi lain yang perlu kamu terapkan untuk memastikan supply chain management berjalan dengan baik adalah mereview prosedur dan kebijakan secara berkala. Salah satu yang harus dilakukan adalah melihat apakah prosedur dan kebijakan masih sesuai untuk diterapkan saat ini?
Apakah ada kebijakan yang harus diubah? Bagaimana kinerja keduanya? Pengecekan ini dilakukan untuk memastikan operasional bisnis, termasuk manajemen rantai pasok berjalan dengan baik.
4. Membangun Hubungan Baik dengan Supplier
Supplier menjadi salah satu bagian manajemen rantai pasok. Perusahaan perlu menjalin hubungan yang baik dan kuat secara reguler meskipun hal ini tidak secara langsung memberikan manfaat finansial.
Hubungan baik dengan supplier akan memudahkan kamu dalam memasok supply bahan baku atau kebutuhan lain untuk produksi dan operasional perusahaan. Salah satu cara terbaik untuk menjalin hubungan kuat adalah melalui komunikasi yang baik.
Bangun komunikasi dua arah dan selalu gunakan bahasa yang sopan. Selain mempermudah transaksi, hubungan baik bisa meminimalisir terjadinya konflik di masa depan.
5. On Demand Planning
Strategi lain yang bisa kamu coba adalah dengan membuat on demand planning. Ingat, prinsip dari manajemen rantai pasok tidak hanya soal mengelola permintaan saja. Lebih dari itu perusahaan perlu menentukan target dan strategi sehingga rencana yang dibuat bisa direalisasikan dengan mudah.
Kamu harus mengatur tujuan hingga deadline agar semuanya berjalan sesuai rencana. Setelah lebaran, kamu dapat mulai dengan melihat grafik penjualan di periode sebelumnya.
Buat daftar tugas yang diperlukan seperti mengecek ketersediaan produk, supply bahan baku, hingga memutuskan inventory yang dibutuhkan. Pastikan produk-produk best seller tersedia agar penjualan tetap stabil.
Memilih strategi supply chain management yang tepat bisa membuat perusahaan lebih unggul dari kompetitor. Terlepas dari 5 strategi di atas, pastikan juga perusahaan responsif terhadap feedback yang diperoleh dari pelanggan maupun perubahan tren di pasar.
Ini karena respon yang tepat atas feedback dan dinamika pasar bisa membantu perusahaan beradaptasi di lingkungan yang kompetitif. Agar manajemen rantai pasok perusahaan berjalan dengan lebih baik, koordinasi dengan semua elemen terkait juga harus dilakukan ya!