Strategi Pemasaran Dalam Platform Media Sosial Baru

Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran saat ini sudah semakin beragam. Dengan adanya perangkat digital, strategi ini kini merambah dalam platform media sosial. Berdasarkan teori “Six Degrees of Separation” yang pernah dikenalkan oleh Frigyes Karinthy, penulis Hungaria, manusia di dunia dapat saling terhubung melalui paling banyak enam koneksi sosial. 

Pada tahun 1997, Andrew Weinreich memperkenalkan kembali konsep yang sama. Bahkan, Weinreich juga membuat platform sesuai konsep Six Degrees tersebut. Namun, platform tersebut tutup pada 2000 meskipun website mereka masih aktif. Pada saat yang sama, berbagai platform media sosial pun mulai bermunculan.

Kita yang tumbuh bersama awal mula internet di Indonesia pada awal 2000-an mungkin pernah menggunakan Friendster. Setelah itu, mulai ada LinkedIn yang lebih terfokus pada pencari lapangan kerja dan MySpace untuk pencinta musik dan film. Lalu ada Facebook yang populer, sebelum disusul oleh Twitter (yang kini bernama X berkat Elon Musk), Instagram, hingga TikTok.

Dengan banyaknya pilihan tersebut, bagaimana strategi pemasaran dalam platform media sosial?

Strategi Pemasaran

Sekilas Mengenai Pemasaran Dalam Platform Media Sosial 

Juga dikenal dengan social media marketing, strategi pemasaran dalam platform media sosial adalah strategi pemasaran dengan memanfaatkan platform media sosial. Mengingat semakin banyaknya pengguna dan penggemar media sosial, cara ini dinilai lebih efektif daripada marketing konvensional.

Mengapa lebih efektif? Seperti yang bisa kita lihat, platform media sosial memungkinkan pebisnis bisa langsung berinteraksi dengan para pengikut mereka. Baik lewat chat atau pesan pribadi, penjual dapat langsung berinteraksi serta menyelesaikan permintaan pelanggan.

Platform media sosial juga mengakomodasi pebisnis yang ingin mempromosikan produk atau jasa mereka. Contoh: platform media sosial dari grup Meta seperti Facebook dan Instagram mempunyai fitur ads (untuk beriklan) serta akun khusus bisnis. Jadi, tidak ada risiko akun bisnis tercampur dengan akun media sosial milik pribadi.

Manfaat Strategi Pemasaran Dalam Platform Media Sosial 

Tentu saja, manfaat utamanya adalah membangun brand awareness kepada publik. Berbagai data membuktikan bahwa platform media sosial merupakan lahan pasar yang sangat luas.

Contoh: data dari WeAreSocial menyebutkan bahwa 160 juta pengguna aktif platform media sosial adalah orang Indonesia. Sekitar 60,4% merupakan pemilik akun Facebook. Usia pengguna terbanyak adalah antara 15 hingga 24 tahun. Data ini bisa digunakan sebagai acuan untuk target pasar.

Beberapa manfaat strategi pemasaran dalam platform media sosial lainnya adalah:

  • Mau berbayar atau gratis, promosi reguler atau terus-menerus dapat dilakukan.
  • Berkat banyak dan mudahnya interaksi bisnis dengan pelanggan, maka kredibilitas brand akan terbangun.
  • Leads atau prospek bisnis akan datang lebih cepat dan mudah berkat platform media sosial.
  • Menaikkan konversi penjualan serta pendapatan usaha.
  • Promosi lebih ekonomis dan murah, apalagi bila pelanggan sudah terlanjur suka dan membagikan konten promosi produk dengan sukarela.
  • Relasi dengan pelanggan dapat terjalin lebih baik.

Contoh Strategi Pemasaran Dalam Platform Media Sosial 

Jadi, seperti apakah strategi pemasaran dalam platform media sosial? Sebelum melihat contoh-contohnya, kenali dulu delapan strategi tersebut di bawah ini:

  • Kenali target pasar.

Siapa target pasar bisnis Anda? Lakukan profiling singkat tentang mereka, seperti rentang usia, demografi sosial, selera, kebutuhan mereka, dan termasuk kebiasaan-kebiasaan umum yang mungkin mereka lakukan.

  • Pilih platform media sosial yang tepat.

Sesudah mengenali target pasar, saatnya memilih platform media sosial yang tepat. Contoh: banyak Gen-Z yang lebih akrab dengan TikTok, sementara generasi milenial mungkin masih lazim ditemukan di Instagram.

  • Buatlah konten yang menarik.

Pastikan konten menggugah selera leads dan membuat mereka merasa membutuhkan produk Anda. Intip saja isi laman akun media sosial mereka untuk mencari tahu yang paling mereka minati.

  • Buatlah visual atau gambar yang juga menarik.

Visual atau gambar harus mampu membuat mereka tertarik dalam tiga detik pertama. Mau itu still picture atau berupa video, gambar harus mewakili brand produk yang Anda promosikan.

  • Buat jadwal posting konten yang pas dan teratur.

Pilihlah waktu strategis, seperti saat jam berangkat sekolah atau kerja, waktu istirahat, atau sebelum tidur. Strategi ini dapat mencegah konten Anda tertimbun konten-konten lain. Selain itu, pastikan jadwal posting konten teratur agar pelanggan tidak perlu bingung menunggu-nunggu.

  • Manfaatkan fitur iklan berbayar.

Fitur iklan berbayar atau ads dapat memperluas jangkauan pasar, menaikkan trafik, sekaligus membangun brand awareness lebih efektif.

  • Manfaatkan omnichannel.

Bila menggunakan lebih dari satu platform media sosial, manfaatkan omnichannel. Cara ini dapat menghubungkan semua platform media sosial yang digunakan untuk promosi produk Anda. Jadi, tinggal monitor dan atur semuanya dari omnichannel. Interaksi dengan pelanggan di tiap platform akan tetap terjaga.

  • Jangan lupa memantau, mengukur, dan melakukan evaluasi sesudahnya.

Pantaulah selalu perkembangan dari setiap postingan yang sudah pernah dirilis. Ukurlah keberhasilan postingan tersebut. Mana yang paling banyak meraih engagement, seperti likes, comment, atau bahkan reposts? Lanjutkan cara yang sudah terbukti berhasil. Modifikasi strategi bagi postingan yang gagal menarik minat.

Nah, beberapa contoh strategi pemasaran dalam platform media sosial bisa yang seperti ini:

  • Menggunakan Insta-story.

Instastory sangat mudah digunakan, sehingga banyak brand mempromosikan produk mereka di sini. Hanya butuh satu menit untuk menarik perhatian potensi pelanggan di sini.

  • Fokus pada target pasar generasi tertentu.

Misalnya: Anda mau fokus pada Generasi Z. Lakukan profiling singkat dan Anda akan menemukan bahwa mereka suka platform media sosial Snapchat, Instagram, dan TikTok. Manfaatkan pengetahuan Anda tentang mereka untuk membuat konten yang tepat.

  • Masih memanfaatkan jasa influencer untuk marketing di media sosial.

Cara ini masih dianggap efektif untuk menyebarkan brand awareness produk. Apalagi, influencer media sosial yang penggemarnya sudah banyak jam terbangnya juga tinggi. Mereka tahu cara “menggerakkan massa” untuk menaruh minat pada produk yang mereka endorse.

Agar tidak jadi bumerang alias blunder, pilihlah influencer yang sesuai dengan produk yang mau dipromosikan. Misalnya: produk skincare membutuhkan beauty influencer yang rajin melakukan endorse produk kecantikan.

  • Memperbanyak konten live-streaming.

Pelanggan paling suka dilibatkan secara langsung saat promosi brand. Untuk itu, perbanyaklah konten live streaming untuk memperkuat interaksi dengan mereka. Anda juga bisa mengadakan kuis berhadiah dengan cara ini.

  • Memanfaatkan aplikasi chatting.

Aplikasi chatting kini juga bisa dimanfaatkan untuk promosi bisnis. Misalnya: WhatsApp kini meluncurkan WhatsApp for Business. Sama seperti platform media sosial milik grup Meta lainnya, Facebook dan Instagram, WhatsApp mempunyai fitur story. Fitur ini juga bisa dimanfaatkan untuk promosi produk, seperti halnya fitur serupa di Instagram maupun di Facebook.

Kesimpulan

Apa yang bisa kita pelajari dari semua fakta ini? Ternyata, strategi pemasaran dalam platform media sosial masih efektif. Sepertinya, cara ini masih akan terus digunakan. Apalagi, kini sudah banyak pilihan platform media sosial yang bisa dimanfaatkan. Tentu saja, selama caranya tepat, promosi produk dengan strategi pemasaran ini akan tepat sasaran.

Never miss any important news. Subscribe to our newsletter.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan lewatkan informasi terbaru dari kami. Silakan berlangganan buletin kami.

Recent News

Editor's Pick