Mulai bulan Ramadan hingga menjelang Idulfitri, para pengusaha di hampir semua sektor di Indonesia memperoleh keuntungan dari peningkatan omzet. Hal ini disebabkan oleh jumlah penduduk beragama Islam yang sangat besar di tanah air sekaligus lonjakan aktivitas belanja yang signifikan.
Akan tetapi, saat memasuki periode pasca-Idulfitri, daya beli masyarakat cenderung menurun sehingga omzet pun jadi berkurang. Fenomena ini membuat para pengusaha memutar otak agar bisnis mereka tetap berjalan pasca-Idulfitri.
Nah, bagi kamu yang sedang menjalankan usaha, tak perlu khawatir. Simak pembahasan seputar strategi pemasaran lokal dan segmentasi pasar usai Idulfitri berikut!
Jaga Penjualan Tetap Tinggi dengan 4 Strategi Pemasaran Lokal Pasca-Idulfitri
1. Analisis Tren dan Evaluasi Penjualan
Lakukan evaluasi penjualan dan analisis tren terhadap produk yang paling laku, minat, dan jumlah permintaan masyarakat pasca-Idulfitri. Setelah menyelesaikan strategi pemasaran ini, manfaatkan data-data yang diperoleh untuk melakukan tindakan-tindakan yang dapat menjaga omzet bisnis.
2. Buat Program Loyalitas untuk Pelanggan
Ketika para pelanggan melakukan transaksi ke tokomu pasca-Idulfitri, di antaranya pasti ada yang merupakan pelanggan baru. Kamu bisa mempertahankan pembeli baru tersebut dengan menawarkan pendaftaran program loyalitas.
Strategi pemasaran ini menyediakan keuntungan-keuntungan yang menggiurkan bagi pelanggan baru agar tertarik menjadi anggota program. Keuntungannya dapat berupa voucer diskon, hadiah, atau poin loyalitas.
3. Tawarkan Produk atau Jasa Baru
Strategi pemasaran ini menawarkan produk atau jasa terbaru yang belum pernah ditawarkan di masa-masa sebelum Idulfitri. Agar pelanggan makin tertarik, sediakan promo khusus bersama peluncuran produk atau jasa baru, misalnya bundel atau harga murah untuk pembelian prapesan.
4. Jual Stok yang Tidak Laku Sebelum Idulfitri
Pengusaha biasanya memiliki banyak stok di bulan Ramadan ataupun jelang Idulfitri. Pastinya, tidak jarang kalau ada stok-stok yang tidak laku pada periode-periode tersebut. Kamu bisa memasarkan stok yang belum laku dengan beberapa cara, seperti memasang harga yang lebih murah atau menyediakan promo “Beli 1 Gratis 1”.
Analisis Pemasaran Lokal berdasarkan Segmentasi Pasar Pasca-Idulfitri
Selanjutnya, kamu perlu membaca analisis pemasaran lokal berdasarkan jenis-jenis segmentasi pasar pasca-Idulfitri berikut.
1. Pemasaran Lokal berdasarkan Segmentasi Lokasi
Pemasaran berdasarkan segmentasi ini dilakukan di lokasi yang pas ataupun menyesuaikan permintaan yang ada di lokasi tertentu. Pemasaran ini biasanya diterapkan lewat media cetak di suatu wilayah, seperti spanduk, majalah daerah, ataupun koran daerah.
Tujuan pemasaran menurut segmentasi lokasi adalah fokus menarik perhatian calon konsumen yang tinggal di wilayah tertentu. Dengan jenis segmentasi lokasi, biaya untuk mempromosikan produk atau jasa pasca-Idulfitri akan lebih hemat. Selain itu, pemasaran dengan segmentasi ini cenderung lebih mudah menjangkau target konsumen ketimbang mempromosikan dalam wilayah skala nasional.
Sebagai contoh, saat membuat akun media sosial, toko daring, atau situs web bisnis, kamu dapat menambahkan nama daerah yang secara spesifik menunjukkan lokasi bisnis. Nama-nama seperti “Toko Benang dan Alat Jahit Banyuwangi”, “Kediri Pet Shop”, atau “Ahli Pijat Lumajang” akan jauh lebih menarik perhatian calon pelanggan.
2. Pemasaran Lokal berdasarkan Segmentasi Harga
Pemasaran ini mempertimbangkan konsumen dalam segmentasi harga. Harga-harga kebutuhan pasca-Idulfitri biasanya akan menjadi normal kembali. Nah, agar calon konsumen bisa memilih dengan mudah, pengusaha dapat memasarkan produk atau jasa dengan menyediakan beberapa pilihan segmen harga.
Misalnya, saat memasarkan kurma dengan segmen harga Rp60–70 ribuan, kamu bisa menyebutkan keunggulan-keunggulan kurma tersebut dibanding segmen harga di bawahnya. Lalu, ketika pembeli mencari kurma dengan harga yang lebih murah, pasarkan produk kurma di segmen harga Rp30–40 ribuan.
3. Pemasaran Lokal berdasarkan Segmentasi Waktu
Pemasaran berdasarkan segmentasi ini mempertimbangkan peluang bisnis di periode-periode tertentu. Misalnya, sebelum Idulfitri tiba, bisnis dengan peluang laris paling tinggi adalah bisnis busana muslim dan bisnis kue lebaran. Kemudian, promosinya dilakukan di waktu-waktu menjelang atau tepat di hari-H.
Untuk pemasaran di waktu pasca-Idulfitri, bisnis lokal biasanya melakukan hal-hal seperti menjual stok barang yang belum laku dengan harga yang lebih murah atau promosi produk terbaru.
4. Pemasaran Lokal berdasarkan Segmentasi Demografi
Pemasaran ini melihat peluang keuntungan berdasarkan segmentasi demografi. Demografi bisa berupa usia, jenis kelamin, penghasilan, atau minat masyarakat.
Misalnya, pada momen pasca-Idulfitri, pengusaha kue biasanya memperhatikan perubahan minat masyarakat terhadap jenis-jenis kue. Kue-kue seperti nastar, kastengel, dan putri salju biasanya sudah tidak diminati lagi usai Idulfitri. Saat periode tersebut, kue-kue untuk camilan sehari-hari, seperti bolu dan soft cookies, umumnya lebih laris untuk dipasarkan.
Kini, tidak perlu bingung lagi menumbuhkan bisnis selepas momen Idulfitri. Strategi pemasaran lokal dan segmentasi pasar di atas bisa membantumu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Selanjutnya, kamu tinggal meningkatkan kualitas produk atau jasa agar bisnis berpeluang mendapatkan lebih banyak konsumen baru ataupun konsumen loyal. Semoga bermanfaat.