Tidak bisa dipungkiri bahwa momentum Ramadan dan Idul Fitri memberikan peluang pasar tersendiri di banyak sektor yang bisa mendatangkan keuntungan, bahkan berlipat. Meskipun bersifat musiman, yaitu setiap satu tahun sekali, namun momen ini sangat dinanti para pelaku bisnis dan target konsumen, sehingga meminta strategi pemasaran yang jitu.
Sebut saja bisnis kuliner, industri fashion dan aksesorinya, agen perjalanan, penyedia akomodasi, bahkan transportasi, semuanya gencar melakukan upaya promosi bahkan sebelum Ramadan datang.
Strategi apa saja yang dapat diterapkan untuk memasarkan produk atau layanan selama bulan penuh berkah ini?
Produk Spesial Bulan Ramadan
Produk khusus serba Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri tentu saja akan menarik minat konsumen. Apalagi jika inovasi produk ini bersifat kreatif dengan judul special edition dan limited edition. Dijamin dengan strategi ini banyak peminat akan rela antre atau bahkan memesan terlebih dahulu (open order) sebelum kehabisan.
Contohnya bisa dari kue lebaran, hampers atau parcel lebaran, menu paket berbuka, hingga baju muslim beserta aksesorinya atau perlengkapan ibadah.
Selain meluncurkan produk baru, strategi pemasaran bisa juga dilakukan dengan sistem bundling – penawaran dua (atau beberapa) produk yang sudah ada dalam satu kemasan. Paket bundling ini biasanya ditawarkan dengan harga lebih terjangkau atau bahkan potongan harga yang lumayan.
Misalnya, paket bundle isi 5 untuk kue lebaran, paket baju koko dan peci untuk anak atau orang dewasa, paket sabun dan sampo, dan masih banyak lagi.
Pengemasan Khusus
Strategi pemasaran efektif selanjutnya adalah dari segi pengemasan atau packaging. Kenapa? Kemasan memainkan peran sangat penting karena elemen inilah yang pertama kali dilihat oleh konsumen.
Selain menawarkan produk baru special edition, kemasan khusus dan menarik dengan Ramadan dan Lebaran juga merupakan langkah jitu memasarkan dan menjual produk.
Contoh terkenal perusahaan besar yang menggunakan kemasan khusus Ramadan adalah Indomie – mendesain ulang kemasan dengan nuansa Ramadan dan tidak menampilkan sajian mie seperti biasanya.
Promosi dan Kampanye Iklan
Produk baru, paket bundling, dan kemasan sudah siap. Langkah berikutnya adalah pemasaran melalui promosi dan kampanye iklan. Salah satu cara ampuh sekarang ini adalah dengan gencar memanfaatkan sosial media (sosmed).
Hampir semua orang sekarang ini melek internet dan memiliki lebih dari satu akun di berbagai platform sosial media populer – Facebook, Instagram, TikTok, Youtube, dll. Tidaklah mengejutkan jika medsos digunakan sebagai bagian strategi pemasaran (sarana promosi) karena jangkauan audiensinya yang sangat luas.
Promosi atau iklan ini bisa berupa gambar atau foto, desain grafis, dan juga video. Sebisa mungkin buat promosi yang tak hanya menarik dan mengikuti tren, namun juga bersifat mengedukasi.
Diskon dan Promo Menarik
Promo atau diskon mungkin faktor pertama yang dipertimbangkan dan paling dicari konsumen terkait produk apa pun.
Hasil beberapa survei bahkan mengemukakan bahwa promo atau diskon yang diberikan di marketplace atau e-commerce merupakan salah satu daya tarik utama untuk berbelanja online (90,9% dari seluruh konsumen).
Promo dan diskon juga merupakan salah satu strategi pemasaran yang sudah terbukti efektif menaikkan penjualan. Khusus untuk bulan Ramadan, waktu diskon atau promo ini dapat disesuaikan sehingga dapat dinikmati oleh konsumen.
Ada baiknya melakukan survei pangsa pasar atau pelanggan terlebih dahulu untuk mengetahui produk atau penawaran yang paling diminati atau dibutuhkan. Oh iya, berikan diskon dan promo yang menggiurkan namun tetap menyesuaikannya dengan biaya produk. Jangan sampai malah merugi gara-gara menerapkan strategi pemasaran ini.
Kemitraan Merek
Kemitraan merek ini merupakan bentuk kolaborasi dengan pelaku bisnis lain yang diwujudkan dengan istilah populer co-branding. Strategi pemasaran ini menggabungkan dua atau lebih bisnis dalam satu aliansi yang bersifat menguntungkan untuk semua pihak.
Dengan kata lain, kemitraan merek merupakan penggabungan dua kekuatan atau lebih yang diarahkan pada peningkatan keuntungan dan menjangkau pasar baru sembari meminimalisasi biaya dan risiko individu.
Strategi ini juga sangat cocok untuk memperluas dan mengembangkan bisnis selama bulan Ramadan. Misalnya, kolaborasi antara dua merek fashion baju muslim dengan aksesoris hijab. Atau, bisa juga kemitraan antara kue kering lebaran dengan produk minuman kemasan kekinian.
Beberapa contoh co-branding terkenal perusahaan besar yang sukses adalah Chitato x Indomie, Oreo x Supreme atau Oreo x Black Pink, Indomaret x Berbagai Bank untuk sistem pembayaran, Samsung x BTS, dll.
Selain kelima strategi di atas, terdapat beberapa trik jitu pemasaran lainnya yang dapat dilakukan selama bulan Ramadan. Menambah atau memperpanjang jam layanan adalah salah satunya, terutama ketika jam pelayanan selama bulan puasa ini berbeda dari hari-hari biasa. Ada pula strategi menyediakan sistem pesan antar (delivery service), khususnya di sektor kuliner dan industri makanan rumahan.
Nah, itulah beberapa strategi pemasaran yang layak dicoba para pelaku usaha, khususnya selama bulan puasa Ramadan. Satu strategi dapat dipilih dan dimaksimalkan. Demikian pula, semua strategi dapat diintegrasikan sekaligus.