Setiap pekerjaan secara alami memberikan tekanan pada seseorang. Makin tinggi tuntutan dalam pekerjaan, makin tinggi pula kemungkinan stres yang diberikan. Tekanan yang dirasakan di tempat kerja juga bisa datang dari faktor luar, seperti inflasi dan pandemi.
Jika tidak segera diatasi, lambat-laun stres ini akan berpengaruh pada kondisi fisik dan mental seseorang. Lebih jauh lagi, mereka yang memiliki kondisi kesehatan mental cenderung akan merasakan stres yang lebih besar.
Lingkungan kerja yang aman dan sehat dapat meminimalkan stres dan konflik di tempat kerja dan mengurangi retensi karyawan, performa, dan produktivitas kerja. Begitu juga dengan kurangnya struktur kerja yang efektif; hal ini dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk menikmati dan menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
Artikel berikut membahas tip yang bisa kamu lakukan untuk memelihara kesehatan mental di tempat kerja agar bisa bertahan menghadapi tuntutan kerja.
1. Gunakan Waktu Makan Siang
Semua perusahaan dan kantor akan memberlakukan kebijakan istirahat siang selama satu jam. Daripada menggunakannya untuk membuktikan loyalitas dengan melanjutkan pekerjaan, gunakan waktu ini untuk beristirahat dan mengisi tenaga dengan makan siang.
Beristirahat akan membuatmu merasa lebih bertenaga begitu kembali bekerja. Waktu ini juga dapat memberimu waktu untuk makan, minum, dan melakukan hal lain yang bisa mengembalikan energi. Jika tenggat waktu sudah mencekik, kamu bisa memilih untuk melanjutkan kerja. Namun, sebagai gantinya kamu harus mengambil jam istirahat di hari berikutnya.
2. Mendengarkan Musik
Jika merasa stres, mendengarkan musik yang menenangkan bisa mengistirahatkan pikiran dari kepenatan dan membantumu tenang dan kembali fokus. Penelitian membuktikan bahwa musik yang pelan dan tenang dapat memberikan relaksasi dan mengurangi kecemasan.
Saat bekerja keras menyelesaikan tugas, musik juga dapat membantu menghilangkan gangguan sekitar. Dengan mengurangi kebisingan suara mesin, rekan kerja, atau telepon yang berdering, kamu lebih mudah fokus menyelesaikan pekerjaan.
Selain itu, mendengarkan musik favorit di Spotify juga bisa menjadi hadiah kecil untuk tiap tugas yang berhasil diselesaikan. Memberikan hadiah pada diri sendiri untuk setiap keberhasilan kecil dapat memberikan motivasi agar pekerjaan berat terasa lebih mudah.
3. Pisahkan Urusan Pribadi dan Kerja
Cobalah untuk tidak membiasakan diri mencampuradukkan urusan kerja dengan urusan pribadi. Bahkan jika kamu bekerja dari rumah, kamu perlu menyiapkan ruangan atau meja yang khusus sebagai tempat kerjamu. Hal ini akan memudahkanmu untuk memberi tahu jam di otak kapan jam kerja dimulai dan kapan jam kerja selesai.
Selain itu, biasakan untuk tidak membawa urusan kerja saat pulang ke rumah. Kamu mungkin sebal dengan atasan yang terus memberikan tekanan tanpa tahu lapangan. Tugasmu adalah menyelesaikan atau meninggalkan masalah itu di kantor dan tidak melampiaskan kekesalan pada orang-orang di rumah.
4. Lakukan Kegiatan Bersama Rekan Kerja
Jika halaman kantor cukup luas, kamu bisa bermain bola atau badminton bersama rekan kerja. Kamu juga bisa menggunakan sisa jam makan siang untuk menikmati suasana di luar ruangan dan mengumpulkan tenaga untuk kembali bekerja. Kadang, distraksi kecil seperti ini diperlukan agar pikiranmu tidak hanya diisi dengan pekerjaan.
5. Seimbangkan Waktu
Lembur bisa menjadi mimpi buruk bagi sebagian orang, apalagi jika dilakukan secara terpaksa. Kadang lembur memang tidak bisa dihindari demi memenuhi tenggat waktu menyelesaikan pekerjaan yang menumpuk. Meskipun lembur bisa memastikan produktivitas tetap terjaga, jangan jadikan hal ini sebagai kebiasaan.
Bekerja lebih lama dari yang sudah ditentukan artinya kamu bekerja lebih keras, tetapi tidak selalu lebih baik. Makin lama waktu yang dihabiskan untuk bekerja dalam sehari, konsentrasi, kesehatan mental dan fisik, dan produktivitasmu akan makin menurun. Dalam jangka panjang, hal ini bisa membuatmu tidak dapat bekerja maksimal yang justru berdampak buruk pada produktivitasmu.
6. Buat Daftar Kerja
Jangan sepelekan daftar kerja. Mulai sekarang, biasakan untuk membuat daftar kerja pagi hari sebelum berangkat ke kantor atau sepulang kerja di hari sebelumnya. Prioritaskan pekerjaan penting yang harus diselesaikan segera untuk diselesaikan di pagi hari. Jika seluruh pekerjaan penting sudah selesai, kamu bisa mulai melakukan hal lain, seperti membalas surel.
Dengan menulis daftar kerja, fokusmu akan tertuju untuk menyelesaikan setiap tugas yang tertulis. Kamu juga tidak perlu lagi membuang-buang waktu untuk mengingat tugas apa lagi yang harus diselesaikan setelahnya.
7. Minta Bantuan
Jika kamu merasa pekerjaanmu lebih banyak daripada orang lain atau terlalu sering lembur, coba bicarakan hal ini dengan manajermu. Jika tenggat waktu terlalu mencekik untuk pekerjaan yang menumpuk, beban kerja tidak sesuai dengan kontrak, atau tuntutan kerja mulai tidak masuk akal, bicarakan dengan HRD atau orang lain yang bisa membantu.
Ingat, kamu hanya perlu bekerja sesuai dengan porsi dan kesepakatan di awal. Jika kamu mulai mengerjakan hal-hal lain yang tidak sesuai kesepakatan dan mulai membebani dan tidak ada bonus, kamu berhak untuk menolak dengan membicarakannya pada manajer atau HRD.
Itulah ketujuh tip yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kesehatan mental selama bekerja. Orang yang sering merasakan stres akan cenderung mengabaikan tekanan yang dirasakan. Oleh karena itu, sekecil apa pun stres yang kamu rasakan, kamu perlu segera mengatasinya sebelum terlambat.