Hidup bersama dalam pernikahan tidak hanya tentang hubungan emosional bersama pasangan, tetapi juga manajemen finansial yang baik. Mengelola keuangan rumah tangga dengan tepat adalah kunci untuk membantu pasangan yang sudah menikah membangun masa depan finansial yang stabil.
Khusus untuk kamu, berikut 10 tips mengelola keuangan rumah tangga yang sukses, membantu kamu bersama pasangan mengatasi perbedaan pendapatan dan mencapai tujuan keuangan bersama.
1. Transparansi dan Komunikasi yang Aktif
Untuk tips pertama dalam mengelola keuangan rumah tangga, komunikasi menjadi landasan utama. Kamu dan pasangan perlu berbicara terbuka tentang pendapatan, pengeluaran, dan utang mereka. Dengan berkomunikasi dan membicarakan keuangan secara mendalam, kamu dan pasangan dapat memahami situasi keuangan masing-masing dan merencanakan dengan lebih baik.
Akan lebih baik lagi untuk menetapkan jadwal pertemuan keuangan rutin. Dengan melakukan pertemuan ini, pasangan dapat terus memantau dan merencanakan keuangan mereka secara bersama-sama.
Ada baiknya untuk mencatat seluruh kondisi keuangan kamu dan pasangan. Memetakan penghasilan, pengeluaran dan semua utang yang kamu dan pasangan miliki dapat membantu untuk mengetahui kemampuan finansial keluargamu. Jika ada masalah, kamu dan pasangan bisa berdiskusi dan mencari solusi terbaik.
2. Buat Rencana Keuangan Bersama
Setelah mengetahui kemampuan finansial dan kondisi keuangan keluarga, kamu dan pasangan bisa melanjutkan untuk menyusun rencana keuangan bersama. Caranya, dengan menetapkan tujuan keuangan yang spesifik dan konkret. Contohnya, kamu dan pasangan ingin membeli rumah atau ingin menyiapkan biaya pendidikan si kecil.
Setelah itu, buat rencana keuangan yang mencakup tujuan janga pendek dan panjang. Mulai dari pengeluaran rutin setiap bulannya, berapa banyak yang akan ditabung dan rencana untuk investasi menggunakan uang sisa yang ada.
Sebagai gambaran perencanaan keuangan, para ahli menyarankan untuk mengikuti prinsip 50/30/20 dalam mengatur anggaran pendapatan setelah dipotong pajak. Konsep ini memfokuskan pada tiga aspek pengeluaran utama: kebutuhan pokok, pengeluaran fleksibel, dan tujuan keuangan jangka panjang.
Secara rinci, 50 persen dari pendapatan dapat dialokasikan untuk kebutuhan pokok rumah tangga, termasuk biaya utilitas, belanja makanan, transportasi, dan bahan bakar. Selanjutnya, 30 persen dapat diperuntukkan untuk pengeluaran fleksibel, yang mencakup hal-hal yang diinginkan tetapi tidak menjadi kebutuhan esensial, seperti hadiah ulang tahun, tiket nonton bioskop, keanggotaan gym, kopi pagi, dan sejenisnya.
Terakhir, 20 persen dapat disisihkan untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang, seperti dana darurat, dana pensiun, dana pendidikan untuk anak-anak, dan pelunasan utang.
3. Gabungkan Keuangan atau Pertahankan Keuangan Terpisah
Jika kamu dan pasangan sama-sama bekerja dan memiliki penghasilan masing-masing, kamu bisa mempertimbangkan untuk membuka rekening bersama untuk memudahkan mengelola keuangan rumah tangga.
Dengan begitu, kamu dan pasangan bisa menentukan seberapa banyak penghasilan yang digunakan untuk keperluan keluarga. Sementara itu, kamu dan pasangan masih memiliki rekening pribadi yang bisa digunakan untuk kepentingan pribadi.
Beberapa pasangan mungkin menggabungkan penghasilan untuk keluarga, bahkan ada yang sengaja memisahkan keuangan mereka. Yang terpenting adalah memilih sistem keuangan yang sesuai dengan kenyamanan kamu dan pasangan.
4. Bagi Tugas dan Tanggung Jawab
Sama seperti perusahaan, masalah keuangan akan lebih baik jika ada yang bertugas untuk mengelolanya. Jadi, akan lebih baik jika kamu dan pasangan menentukan siapa yang bertanggung jawab untuk tugas-tugas keuangan tertentu, seperti membayar tagihan listrik, belanja bulanan, mengelola investasi dan tugas keuangan lainnya sesuai kebutuhan.
Namun, jangan lupa untuk membagi tugas keuangan dengan adil dan sesuai kemampuan masing-masing. Dengan begitu, kamu dan pasangan bisa bekerjasama menyelesaikan masalah keuangan dan menghindari konflik.
5. Prioritaskan Dana Darurat
Saat merencanakan keuangan dengan pasangan, selalu prioritaskan dana darurat. Mengapa dana darurat ini penting? Karena dana darurat dapat mengatasi kejadian tak terduga yang mungkin terjadi.
Prioritas utama adalah membangun dana darurat yang mencukupi untuk mengatasi kejadian tak terduga yang mungkin terjadi. Dana darurat ini seharusnya menjadi landasan keuangan yang aman, yang dapat memberikan ketenangan pikiran saat menghadapi situasi darurat seperti kecelakaan, penyakit, atau kehilangan pekerjaan.
Dalam membangun dana darurat, diskusikan dengan pasangan. Dengan saling berkontribusi, kamu berdua dapat memastikan bahwa dana darurat ini cukup kuat untuk memberikan perlindungan finansial bagi keluarga dalam menghadapi situasi darurat yang tidak terduga. Dengan dana darurat yang mencukupi, kamu memiliki persiapan untuk menjaga kestabilan keuangan keluarga di masa depan.
6. Rencana untuk Masa Depan: Dana Pensiun dan Investasi
Penting untuk memulai investasi dana pensiun bersama sesegera mungkin. Makin awal kamu memulai, makin besar tabungan pensiun yang dapat kamu akumulasikan. Dengan memulai investasi bersama untuk dana pensiun, kamu dan pasangan dapat memastikan masa pensiun yang lebih aman dan nyaman.
Selain menabung untuk pensiun, perlu juga dipertimbangkan investasi jangka panjang untuk mencapai tujuan-tujuan penting lainnya. Misalnya, kamu mungkin ingin menginvestasikan sebagian dana untuk pendidikan anak-anak atau untuk merencanakan pembelian rumah impian kamu. Dengan berinvestasi untuk tujuan jangka panjang ini, kamu dan pasangan dapat merencanakan masa depan yang lebih stabil dan memenuhi impian-impian yang telah kamu tetapkan.
7. Atasi Perbedaan Pendapatan
Saat menghadapi perbedaan pendapatan di antara pasangan, penting untuk mencari strategi yang adil dalam pengelolaan keuangan rumah tangga. Kamu bisa membagi kontribusi sesuai dengan persentase pendapatan masing-masing atau membagi tanggung jawab keuangan secara proporsional. Yang terpenting adalah menciptakan kesepakatan yang adil dan memungkinkan kamu dan pasangan untuk merasa berkontribusi dalam pengelolaan keuangan keluarga.
8. Rencana Penghematan dan Anggaran
Untuk mencapai tujuan keuangan, penting untuk mengendalikan pengeluaran dan berhemat secara bijak. Ini termasuk waspada terhadap pengeluaran berlebihan yang tidak perlu dan menerapkan kebijakan berhemat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan praktik ini, kamu dapat mengalokasikan lebih banyak sumber daya keuangan untuk tabungan dan investasi yang mendukung masa depan keuangan yang stabil.
9. Pertimbangkan Nasihat Keuangan Profesional
Jika kamu merasa perlu, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan seorang penasihat keuangan profesional. Mereka dapat memberikan panduan dan saran yang tepat sesuai dengan situasi finansial pasangan.
Saat mencari seorang penasihat keuangan, pastikan untuk memilih seseorang yang sesuai dengan kebutuhan kamu dan memiliki reputasi baik. Lakukan penelitian dan minta referensi untuk memastikan bahwa kamu bekerja dengan seorang profesional keuangan yang dapat dipercaya dan kompeten dalam membantu mencapai tujuan keuanganmu.
10. Pertimbangkan untuk Mencari Penghasilan Tambahan
Banyak cara untuk mencari penghasilan tambahan saat ini, penghasilan tambahan bisa menjadi penyelamat untuk kesulitan finansial yang keluargamu hadapi. Kamu bisa menemukan website yang memberikan saran tentang penghasilan tambahan dan bagaimana mendapatkannya.
Kesimpulan
Dengan mengikuti 10 tips ini, pasangan yang sudah menikah dapat mengelola keuangan rumah tangga dengan sukses. Transparansi, komunikasi, dan rencana keuangan bersama adalah kunci. Terlepas dari perbedaan pendapatan, kerjasama dalam mencapai tujuan keuangan bersama akan membawa keluarga menuju masa depan finansial yang lebih stabil.